Disrupsi.id, Medan - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana memindahkan penduduk tunawisma dari ibu kota negara, langkah yang ia klaim sebagai bagian dari upaya mengurangi tingkat kejahatan di Washington DC.
Dalam unggahan di platform Truth Social pada 10 Agustus 2025, Trump menyebut tunawisma harus segera pindah dan akan disediakan tempat tinggal yang berlokasi jauh dari DC. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan menjadikan ibu kota lebih aman dan indah.
Trump mengindikasikan kemungkinan pengerahan Pasukan Garda Nasional serta agen federal seperti FBI untuk melaksanakan pemindahan, meski Gedung Putih belum memberikan penjelasan tentang dasar hukumnya. Ia juga dijadwalkan menggelar konferensi pers hari ini untuk memaparkan rencana pengambilalihan kendali federal atas DC, dengan alasan adanya peningkatan kejahatan kekerasan. Namun, data resmi menunjukkan tren kejahatan justru menurun secara signifikan.
Kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota DC Muriel Bowser yang membantah adanya lonjakan kejahatan dan menolak campur tangan federal.
Kritik keras juga datang dari para tunawisma dan kelompok advokasi. Deborah Goosby (67), seorang tunawisma di DC, menegaskan, “Itu tidak akan pernah terjadi. Mereka tidak bisa memaksa saya pergi.”
Pengguna X yang mendukung komunitas tunawisma menilai kebijakan ini sebagai langkah kejam yang memperburuk krisis perumahan, menuduh Trump merusak komunitas tunawisma melalui kebijakan sebelumnya.
Lembaga advokasi seperti National Homelessness Law Center menilai rencana tersebut tidak manusiawi karena tidak menawarkan solusi perumahan jangka panjang, hanya fokus pada pemindahan paksa. Advokat tunawisma Deon Joseph menambahkan, kelompok aktivis sering menghalangi upaya bantuan nyata, meski ia mengakui masalah ini sangat kompleks.
Kritik juga datang dari produser TV Morgan J. Freeman yang menanyakan, “Ke mana mereka harus pindah? Banyak di antaranya adalah veteran, dan Trump baru saja memangkas dana kesehatan mereka.” (pujo)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.