Disrupsi.id, Medan – Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Biro Rektor, Jalan Dr. Mansyur Medan, Minggu (17/8/2025). Aksi ini dipicu pemanggilan Rektor USU, Muryanto Amin, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara.
Unjuk rasa berlangsung setelah upacara peringatan Proklamasi HUT ke-80 RI, yang turut dihadiri Muryanto Amin. Massa aksi berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) USU, dan menyebut aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap citra akademik kampus.
Koordinator aksi, Jalaluddin Pulungan, menyatakan dugaan keterlibatan rektor dalam kasus tersebut sangat memalukan bagi dunia pendidikan. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya, Muryanto juga pernah diperiksa Bawaslu terkait dugaan keberpihakan dalam Pemilu 2024.
“Apa kira-kira hubungannya Rektor USU yang berada di Kota Medan dengan pembangunan jalan umum yang berada jauh dari Kota Medan. Dan Rektor USU bukan seorang insinyur teknik melainkan Ahli Politik. Kalaulah tadi Rektor USU sarjana teknik atau pembangunan tersebut dalam wilayah universitas mungkin masih bisa kita maklumi bersama,” kata Jalaluddin.
Mahasiswa mendesak Majelis Wali Amanat dan Dewan Guru Besar USU segera menggelar sidang kode etik untuk menindaklanjuti persoalan ini.
Selain itu, mahasiswa juga mengecam sikap aparat keamanan kampus yang melarang mereka berorasi setelah upacara. Jalaluddin menilai hal itu sebagai bentuk pembungkaman kebebasan berpendapat di lingkungan akademik.
“Di awal kita sudah mau melakukan aksi demo dengan membawa pengeras suara dan atribut pelengkap lainnya. Cuma pas sampai di lokasi tidak diizinkan pihak keamanan USU. Ini bukti nyata pembungkaman atas penyampaian aspirasi di Universitas Sumatera Utara,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa kertas bertuliskan berbagai sindiran, di antaranya “Rektor Jalan Umum” dan “Apa Hubungan Rektor dengan Jalan Umum”.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Rektor USU Muryanto Amin belum memberikan keterangan resmi. (Pujo)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.