Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto hadir langsung untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus dukungan moral kepada keluarga korban. Kedatangan Irjen Whisnu yang didampingi para pejabat utama Polda Sumut menjadi bentuk empati dan komitmen institusi kepolisian dalam menangani kasus secara adil dan transparan.
“Saya atas nama pribadi, keluarga besar Polda Sumatera Utara, menyampaikan turut berdukacita yang sebesar-besarnya atas wafatnya adek kita yang terkena peluru. Kami memahami kesedihan yang dialami keluarga, dan semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Irjen Whisnu dengan penuh empati.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda turut berdialog dengan keluarga almarhum, mendengarkan secara langsung kronologi versi keluarga, dan memberikan jaminan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara terbuka, profesional, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Langkah cepat dan responsif ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Kehadiran jenderal polisi bintang dua ini dinilai menjadi penyejuk di tengah luka yang dirasakan keluarga korban, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Irjen Whisnu juga menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus berkomitmen mencegah eskalasi konflik sosial dengan pendekatan persuasif dan edukatif, disertai penegakan hukum yang proporsional.
“Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa, baik dari masyarakat maupun petugas. Tawuran bukan budaya kita. Kami terus berupaya menjaga keamanan, namun juga akan mengevaluasi secara menyeluruh agar hal seperti ini tidak kembali terjadi,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan kejadian itu bermula saat Polres Pelabuhan Belawan mendapatkan informasi terkait terjadi tawuran antar pemuda di simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
"Setelah mendapatkan laporan itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan. Kapolres juga melaksanakan siaga di Posko Berkawan Polres Pelabuhan Belawan hingga pukul 02.00 WIB," kata Kombes Pol Ferry.
Setelah itu, AKBP Oloan meninggalkan posko untuk memantau situasi keamanan di wilayah lain. Ternyata saat memasuki Tol Belmera, puluhan pemuda membawa celurit dan kelewang di lokasi tersebut terlibat tawuran di lokasi itu.
"Mobil dinas AKBP Oloan pun lansung menyalakan lampu panjang peringatan. Bukannya membubarkan diri, puluhan pemuda tersebut malah menghadang mobil dinas AKBP Oloan," urainya.
Kemudian AKBP Oloan turun dari mobil kembali memperingatkan para pelaku tawuran agar membubarkan diri. Puluhan pemuda tersebut malah menyerang dan mengayunkan kelewang ke arah mobil AKBP Oloan. Setelah itu AKBP Oloan melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara.
"Namun, para pelaku tawuran tetap melanjutkan serangan dengan melemparkan mercon dan batu ke arah AKBP Oloan. Situasi semakin memburuk, AKBP Oloan terpaksa melepaskan tembakan terarah dan terukur ke arah para pelaku tawuran yang ingin menyerangnya," paparnya.
Belakangan diketahui tembakan itu mengenai dua remaja yang terlibat tawuran tersebut. Akibatnya dua remaja yakni MS dan B terkena luka tembakan. MS mengalami luka di bagian perut dan B terluka di bagian tangan. Setelah kejadian itu, AKBP Oloan langsung menghubungi Wakil Kapolres Pelabuhan Belawan untuk meminta perkuatan dan bantuan personel.
"Tidak lama setelah itu, puluhan personel kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan penyisiran. Hasilnya, ada 20 orang yang ditangkap diduga melakukan penghadangan dan tawuran. Dari 20 orang, ada 14 orang positif narkoba jenis ganja. Saat ini puluhan orang tersebut masih menjalani pemeriksaan," sebutnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.