Negosiasi Rahasia Suriah–Israel Terbongkar, Dataran Tinggi Golan Akan Ditukar dengan Wilayah Lebanon

Negosiasi Rahasia Suriah–Israel Terbongkar, Dataran Tinggi Golan Akan Ditukar dengan Wilayah Lebanon

Disrupsi.id, Medan - Suriah dan Israel dikabarkan sedang berada di tahap akhir dari negosiasi rahasia yang mengejutkan - berupa pertukaran wilayah yang melibatkan Dataran Tinggi Golan milik Suriah dengan bagian utara Lebanon, termasuk kota Tripoli. Namun, seluruh skenario ini mulai berubah drastis ketika Hizbullah dengan tegas menolak untuk melucuti senjata, sebuah penolakan yang telah mengubah arah keseluruhan negosiasi dan perhitungan strategis kekuatan besar di kawasan.

Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon dengan sekitar 81% penduduknya beraliran Sunni, disebut-sebut menjadi target baru rezim radikal yang tengah bangkit di Suriah. Dengan menguasai wilayah ini, Suriah dapat memperluas pengaruhnya atas populasi Sunni di utara Lebanon, yang berpotensi mengganggu keseimbangan kekuasaan sektarian di seluruh kawasan Levant. Yang lebih mengejutkan lagi, Lebanon sama sekali tidak dilibatkan dalam negosiasi ini. Banyak pihak menyebut ini adalah sebuah “kesepakatan paksa” yang sepenuhnya diatur oleh kekuatan asing.

Amerika Serikat dilaporkan telah menawarkan sejumlah syarat kepada Hizbullah untuk melucuti senjata sebagai bagian dari rencana perdamaian yang lebih luas. Tawaran yang diajukan termasuk:

  • penghentian serangan udara Israel,
  • penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan,
  • bantuan rekonstruksi sebesar 11 miliar dolar AS,
  • kemungkinan memasukkan Lebanon dalam Perjanjian Abraham,
  • serta jaminan bahwa Hizbullah masih boleh eksis sebagai partai politik - asalkan mereka melepaskan senjata.

Namun, meski tawaran tersebut sangat menggiurkan, Hizbullah tetap menolaknya. Bagi Hizbullah, pelucutan senjata bukan sekadar kehilangan kemampuan militer, tetapi dianggap sebagai penghapusan suara politik mereka, pembukaan pintu bagi dominasi asing atas lembaga-lembaga Lebanon, dan pada akhirnya, sebuah pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip kedaulatan nasional. Mereka melihat rencana pertukaran wilayah antara Suriah dan Israel ini sebagai contoh nyata dari bagaimana negara mereka sedang dipreteli - bukan lewat perang, melainkan lewat diplomasi rahasia.

Jika Hizbullah setuju untuk melucuti senjata, maka garis pertahanan terakhir Lebanon akan runtuh. Tripoli akan diserahkan, batas wilayah akan bergeser, dan kedaulatan akan menghilang secara diam-diam. 

Namun, jika Hizbullah memilih untuk terus berjuang, maka itu bisa memicu perang besar. Laporan menyebutkan bahwa Hizbullah kini sedang mempersiapkan pendukung dan warga sipilnya untuk segala kemungkinan — termasuk konflik terbuka, yang mungkin melibatkan Israel dan juga mitra regional barunya, Suriah. (pujo)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال