Terobosan Medis: Virus Jinak Ini Diklaim Bisa Jadi Harapan Baru Pasien Kanker

Photo: iStock

disrupsi.id - Jakarta|
Sebuah terobosan medis kembali datang dari dunia riset. Para ilmuwan di University of California, San Diego (UC San Diego) menemukan bahwa sebuah virus tumbuhan—tepatnya cowpea mosaic virus (CPMV) yang biasa menyerang kacang polong—ternyata bisa dilatih untuk membantu tubuh manusia melawan kanker.

Yang menarik, virus ini sama sekali tidak menginfeksi manusia. Justru, ia bekerja sebagai “pelatih” bagi sistem kekebalan tubuh agar lebih jeli mengenali sel kanker sebagai musuh berbahaya. Begitu sel imun mendapat “instruksi” dari virus ini, tubuh bisa meluncurkan serangan tepat sasaran terhadap tumor tanpa merusak jaringan sehat, berbeda dengan efek samping kemoterapi atau radiasi.

Riset pra-klinis yang diuji pada tikus dan anjing penderita kanker menunjukkan hasil menjanjikan. CPMV bukan hanya memicu serangan terhadap tumor yang ada, tetapi juga membentuk memori imun. Artinya, sistem kekebalan dapat lebih cepat bereaksi bila kanker muncul kembali di kemudian hari.

Temuan ini sejalan dengan laporan di ScienceDaily dan Wired, yang menjelaskan bagaimana CPMV mampu mengaktifkan berbagai jalur kekebalan—mulai dari produksi interferon tipe I, II, dan III, hingga merangsang Toll-like receptor 7 (TLR7) yang berperan penting dalam respons anti-kanker. Menurut para peneliti, hanya CPMV (bukan virus tumbuhan lain) yang memiliki efek spesifik ini.

Dalam konteks medis, pendekatan ini masuk kategori imunoterapi kanker—strategi yang mengandalkan pertahanan tubuh sendiri untuk menghancurkan sel kanker. Bedanya, alih-alih virus onkolitik (yang memang dirancang menginfeksi dan menghancurkan sel kanker), CPMV bertindak sebagai pemicu alami yang mengubah cara sistem imun melihat tumor.

Studi lanjutan bahkan menunjukkan bahwa terapi berbasis CPMV mampu memperpanjang usia hidup hewan uji dan menekan metastasis setelah operasi pengangkatan tumor. Dengan kata lain, ada potensi besar untuk dikembangkan ke tahap uji klinis manusia dalam waktu dekat.

Dari sesuatu yang sederhana—virus kacang polong yang sebelumnya dianggap “tidak berbahaya”—lahirlah inovasi medis yang bisa membuka jalan bagi terapi kanker yang lebih aman, terarah, dan minim efek samping.

Seperti yang dikatakan salah satu peneliti UC San Diego, temuan ini menunjukkan betapa alam sering menyimpan jawaban untuk tantangan medis modern.

Jika riset ini berhasil melangkah ke tahap klinis dan terbukti efektif pada manusia, bukan tidak mungkin CPMV akan menjadi pionir dalam revolusi pengobatan kanker di masa depan. (dly)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال