disrupsi.id - Tanjungbalai | Komoditas unggulan asal Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumut dilepas menuju Malaysia. Total volume ekspor mencapai 85,16 ton dengan nilai ekonomis sebesar hampir Rp1 miliar.
"Seluruh komoditas merupakan hasil produksi pelaku usaha lokal, membuktikan bahwa produk dari Tanjungbalai mampu bersaing di pasar global," kata Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean di Tanjungbalai, Kamis (22/8/2025).
Komoditas itu meliputi produk hewan madu alam, produk perikanan shrimp paste, frozen conger eel, frozen octopus, frozen ribbon fish, ikan selar, ikan kembung, frozen cuttlefish, ikan bawal, ikan cincaru, dan ikan senangin serta komoditas tumbuhan yakni alpukat, asam, pisang, salak, ubi jalar, durian beku, dan cabai.
"Pelepasan ekspor ini menunjukkan besarnya potensi sektor pertanian dan perikanan di wilayah Tanjungbalai," ujarnya.
Tercatat dalam Aplikasi Layanan Karantina BEST TRUST, pada Januari hingga pertengahan Agustus 2025, volume ekspor komoditas hewan, ikan dan tumbuhan dari Tanjungbalai mencapai 34.940,6 ton.
"Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,11% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yaitu 31.329,2 ton, dengan nilai ekonomis mencapai Rp654,3 miliar," ucapnya.
Pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai yang merupakan pelabuhan kecil tertua di Sumatera Utara memiliki posisi strategis di aliran Sungai Asahan menuju Pantai Timur Sumatera Utara.
"Potensi besar pelabuhan ini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai melalui aktivitas ekspor," ucapnya.
Dia menegaskan pentingnya peran karantina dalam memastikan kualitas dan keamanan produk sesuai standar internasional. Selain itu, para pelaku usaha juga mendapat dukungan berupa bimbingan teknis dan sertifikasi guna meningkatkan kapasitas produksi.
“Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu menembus pasar internasional. Barantin akan terus mendorong diversifikasi ekspor, mempermudah perizinan, dan memperkuat daya saing pelaku usaha,” ujar Sahat.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batubara menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Badan Karantina Indonesia.
“Kami optimis pembangunan Kota Tanjungbalai dapat berjalan lebih cepat dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku usaha perikanan,” ujarnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.