disrupsi.id - Medan | Dr. dr. Ery Suhaymi, SH, MH, M.Ked(Surg), Sp.B, FINACS, FICS resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara periode 2025–2028 dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) yang digelar Sabtu (19/7/2025) di Hotel Le Polonia, Medan.
Dalam pernyataannya, Ery menyampaikan komitmen kuat untuk memperkuat koordinasi internal IDI serta mendorong distribusi dokter yang lebih merata di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Ery menyoroti lemahnya sinergi antara IDI Wilayah dengan cabang-cabang di Sumatera Utara.
Ery juga menyoroti tantangan besar terkait jumlah dan distribusi tenaga medis di daerah. Ia menyebutkan, berdasarkan rasio ideal antara dokter dan jumlah penduduk adalah 1 banding 1.000, namun di banyak wilayah Sumut, rasio itu masih jauh dari ideal.
"Di beberapa daerah, rasio dokter terhadap jumlah penduduk masih 1 banding 1.500. Artinya kita kekurangan SDM dokter. Pemerataannya juga belum merata," ujarnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI (PB IDI), dr Hamzah Hasan, MM, mewakili Ketua Umum PB IDI. Muswil ini dilaksanakan oleh tim caretaker yang dibentuk PB IDI melalui Tim Denkardekar untuk memastikan jalannya proses demokrasi organisasi secara tepat waktu dan sah sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IDI.
Perwakilan Tim Caretaker Muswil IDI Sumut, dr Utama Abdi Tarigan, SpB-RE (Subspesialis MO-K), dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muswil ini merupakan wujud tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlangsungan dan marwah organisasi di tengah berbagai dinamika yang terjadi.
“Kami membentuk Tim Denkardekar yang bekerja sama dengan seluruh cabang dan PB IDI untuk menyelenggarakan Muswil ini. Kami sadar pelaksanaan acara ini mungkin tampak tergesa-gesa, namun semua telah kami persiapkan secara serius,” ujar dr Utama.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekurangan yang terjadi selama persiapan dan pelaksanaan Muswil. Namun begitu dia mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara tersebut, termasuk para dokter muda yang tergabung dalam kepanitiaan.
“Kami berharap dari Muswil ini terpilih ketua wilayah yang terbaik, yang mampu membawa nama IDI Sumut kembali berkibar secara nasional dan menjaga hak-hak serta kehormatan profesi dokter di Sumatera Utara,” tambahnya.
Dia menyebutkan sudah 21 dari 29 cabang IDI di Sumatera Utara yang hadir dan berpartisipasi dalam agenda penting ini. Kehadiran para ketua cabang dinilai sangat krusial sebagai bentuk komitmen menjaga roda organisasi tetap berjalan dengan baik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB IDI, dr Hamzah Hasan MM, dalam sambutannya menyoroti pentingnya semangat kebersamaan dalam pemilihan ketua wilayah IDI Sumut.
“Tema yang kami usulkan adalah 'Bermusyawarah Bermufakat untuk Membangun Soliditas Satu IDI yang Berkemajuan.' Ini penting karena profesi kita tengah menghadapi tantangan besar, terutama sejak diberlakukannya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini IDI tengah mengajukan uji materi terhadap UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK), dengan harapan agar pasal-pasal yang dianggap merugikan profesi dokter dapat ditinjau ulang.
"Ada 25 pasal yang kami ajukan ke MK. Proses sidang sudah selesai, dan kita semua sedang menantikan keputusan. Semoga hasilnya berpihak kepada perjuangan kita mempertahankan marwah profesi,” ungkap dr Hamzah.
Ia juga menyinggung perlunya penguatan struktur dan strategi organisasi di tengah perubahan sistem dan regulasi, terutama menyangkut keuangan dan tata kelola organisasi yang terdampak oleh perubahan arah kebijakan nasional berbasis teknologi.
“Kami berharap Muswil ini menjadi ruang konsolidasi dan evaluasi untuk melahirkan pemimpin yang mampu menjaga kemurnian profesi dan memperjuangkan kepentingan para sejawat di Sumut,” pungkasnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.