Disrupsi.id, Jakarta – Climate Central mengungkapkan bahwa tiga kota di Indonesia, yaitu Makassar, Semarang, dan Jakarta, masuk dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu panas tidak biasa yang diperburuk oleh perubahan iklim. Informasi ini terdapat dalam laporan terbaru mereka berjudul "People Exposed to Climate Change: March-May 2024" yang dirilis pada Kamis, 6 Juni 2024.
Makassar tercatat sebagai kota dengan suhu panas ekstrem tertinggi, dengan 92 hari berada pada indeks pergeseran iklim (CSI) level 3 atau lebih tinggi, dan anomali suhu mencapai 1,2 derajat Celsius. Semarang menempati posisi ke-11 dengan 88 hari pada CSI level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu sebesar 1,4 derajat Celsius. Jakarta berada di posisi ke-4 dengan 77 hari pada CSI level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu 0,9 derajat Celsius.
Climate Central menggunakan metode CSI untuk mengukur pengaruh perubahan iklim terhadap suhu harian di seluruh dunia. CSI level 1 menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat dideteksi dengan kenaikan suhu setidaknya 1,5 kali lebih mungkin terjadi, sedangkan CSI level 2 berarti kenaikan suhu setidaknya 2 kali lebih mungkin terjadi, dan seterusnya.
Laporan ini mencakup periode Maret hingga Mei 2024, yang mencatat rekor suhu global baru dan menunjukkan dampak perubahan iklim di hampir 500 kota di lebih dari 150 negara. Selama tiga bulan tersebut, miliaran orang di dunia terkena panas ekstrem akibat emisi karbon.
Pada puncaknya, 6 April 2024, tercatat 2,7 miliar orang di dunia mengalami suhu yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Di 58 negara, dampak perubahan iklim dirasakan setidaknya dua dari tiga hari selama tiga bulan terakhir. Negara-negara tersebut termasuk Afrika Tengah, Timur, dan Barat; Asia Tenggara; Amerika Tengah dan Karibia; Amerika Selatan; serta negara-negara kepulauan kecil di Polinesia dan Melanesia.
Sekitar 44% penduduk Afrika dan satu dari tiga orang di Amerika Selatan mengalami panas ekstrem setidaknya selama 60 hari. Di Asia, rata-rata penduduk di sembilan negara, termasuk delapan di Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, merasakan pengaruh kuat dari perubahan iklim setidaknya dua dari tiga hari dalam satu musim.
Sebanyak 3,3 miliar orang di Asia mengalami setidaknya satu hari dengan suhu yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, dan sekitar 9% dari populasi, terutama di Asia Tenggara, merasakan panas ekstrem setidaknya selama 60 hari dalam tiga bulan terakhir.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.