disrupsi.id – Tapanuli Tengah|Rumah Zakat terus memperkuat komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan berbasis komunitas. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah penyaluran bantuan modal usaha kepada pelaku usaha mikro yang membutuhkan dukungan finansial dan pendampingan.
Dalam kesempatan ini, bantuan diberikan kepada Zahriah Batubara, seorang pedagang kaki lima yang menjual bakso goreng dan sempol goreng di sekitar SMA Matauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (29/7).
Zahriah merupakan anggota aktif dari BUMMas Sejahtera Bersama, salah satu unit pemberdayaan ekonomi lokal binaan Rumah Zakat di wilayah Pandan.
Meski skala usahanya masih tergolong kecil dan dijalankan secara sederhana, semangat Ibu Zahriah untuk terus bertahan dan berkembang menjadi inspirasi. Dukungan modal yang disalurkan digunakan untuk menambah persediaan bahan baku dan memperbaiki peralatan usaha yang mulai rusak. Dengan peningkatan ini, diharapkan kapasitas produksi meningkat dan pendapatannya pun ikut bertumbuh secara berkelanjutan.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat untuk saya. Bisa menambah bahan baku dan memperbaiki alat-alat dagang. Terima kasih kepada Rumah Zakat dan para donatur atas kepeduliannya. Semoga dibalas dengan pahala yang berlipat ganda,” ungkap Zahriah penuh syukur.
Program pemberdayaan ekonomi yang diusung Rumah Zakat bukan sekadar memberikan bantuan finansial, melainkan juga menghadirkan pendampingan intensif. Tim fasilitator dari Program Desa Berdaya Rumah Zakat secara aktif membekali para penerima manfaat dengan edukasi kewirausahaan dan motivasi agar mampu mengembangkan usaha secara mandiri dan berkelanjutan.
Menurut Junaidi Syaputra, Fasilitator Program Desa Berdaya di Pandan, misi utama dari program ini adalah mengangkat pelaku usaha kecil agar tidak terjebak dalam stagnasi ekonomi. Rumah Zakat ingin mendorong mereka naik kelas—dari sekadar usaha rumahan, menjadi bisnis mikro yang lebih stabil dan produktif.
“Kami ingin membantu usaha-usaha kecil agar bisa berkembang dan punya daya saing. Kami percaya, usaha yang dijalankan dengan semangat dan dibekali pengetahuan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi keluarga dan komunitas sekitarnya,” ujar Junaidi.
Program bantuan modal usaha ini merupakan bagian dari misi besar Rumah Zakat dalam membentuk masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Selain di Pandan, inisiatif serupa terus digulirkan di berbagai wilayah Indonesia. Fokus utamanya adalah mendukung masyarakat dengan semangat kewirausahaan tinggi, namun terkendala akses modal dan pelatihan usaha.
Dengan kolaborasi antara donatur, fasilitator, dan penerima manfaat, Rumah Zakat berharap dapat menciptakan perubahan ekonomi yang berdampak jangka panjang, terutama di kalangan pelaku usaha kecil dan komunitas akar rumput.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.