ICMI Muda Pertanyakan Keseriusan Pemerintah dalam Memerangi Narkoba

ICMI Muda Pertanyakan Keseriusan Pemerintah dalam Memerangi Narkoba

Disrupsi.id, Jakarta – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Pusat memberikan apresiasi terhadap sejumlah capaian pemerintah yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Istimewa MPR RI, 15 Agustus 2025. Namun, organisasi ini juga melontarkan kritik keras terkait lemahnya upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Capaian pemerintah memang banyak yang berhasil, tetapi banyak juga yang masih gagal, salah satunya pemberantasan narkoba,” kata Ketua Presidium ICMI Muda, H. Tumpal Panggabean, kepada wartawan, Senin (18/08/2025).

Menurut Tumpal, saat ini musuh terbesar bangsa ini adalah narkoba, sebab peredarannya sangat masif dan sistematis.

“Banyak orang terlibat, banyak orang rusak, termasuk sejumlah oknum aparat juga banyak yang terlibat, mulai dari pangkat paling rendah hingga jenderal. Ini sangat miris dan menakutkan,” ujarnya.

Tumpal menjelaskan, masa depan bangsa yang kaya akan sumber daya alam ini berada di ujung tanduk, sekiranya Presiden tidak serius dalam memberantas peredaran narkoba.

“Daya rusak narkoba ini luar biasa karena yang dirusaknya adalah anak muda. Jika generasi muda sudah terjerat narkoba, yakinlah kita, bangsa asing akan mudah mengusir kita dari tanah kita ini. Karena narkoba ini merusak otak,” jelasnya.

Dalam pernyataan resminya, ICMI Muda menyatakan kebanggaannya terhadap berbagai keberhasilan pemerintah, mulai dari penghematan APBN senilai Rp300 triliun, swasembada pangan, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian makanan bergizi kepada 20 juta anak dan ibu hamil, penciptaan 290.000 lapangan kerja melalui program MBG, hingga peningkatan kesejahteraan guru dan pembangunan koperasi desa.

ICMI Muda menyesalkan tidak adanya penyampaian prestasi dari aparat seperti Polri, TNI, maupun BNN dalam pemberantasan narkoba. Padahal, kejahatan narkoba sudah dikategorikan sebagai extraordinary crime, sejajar dengan tindak pidana korupsi.

“Apakah penanggulangan narkoba tidak dianggap penting? Atau memang belum ada prestasi yang bisa dibanggakan? Kami curiga ada pembiaran terhadap peredaran narkoba yang semakin menggurita ini,” lanjut Tumpal.

Ia menambahkan, sejumlah surat resmi yang dikirimkan ICMI Muda kepada Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNN, an beberapa kementerian terkait justru tidak mendapat respons. Hanya Kementerian Agama yang menanggapi, melalui kerja sama program Kampus Bersinar (Kampus Bersih Narkoba) bersama ICMI Muda.

Dalam pernyataannya, ICMI Muda juga menyoroti Sumatera Utara yang kini menempati peringkat pertama kasus penyalahgunaan narkoba. Namun, mereka memberi apresiasi kepada Gubernur Sumut, Kapolda, dan Pangdam yang telah berani membongkar jaringan narkoba di wilayah itu.

“Kami salut dan bangga atas tindakan nyata di Sumatera Utara. Ini salah satu contoh bahwa jika ada kemauan politik dan keberanian, maka sarang-sarang narkoba ini bisa dihancurkan,” kata Tumpal.

ICMI Muda pun mendesak Presiden Prabowo, sebagai seorang Jenderal TNI, untuk menggunakan kewenangan penuh dalam membumihanguskan jaringan narkoba di tanah air. “Kami ingin melihat tangan jenderal membasmi bandar narkoba, memutus mata rantainya, dan menghancurkan tempat-tempat peredarannya. ICMI Muda siap berada di garda terdepan bersama Presiden dalam memerangi narkoba,” tegasnya.

Sebagai catatan, Tumpal mengingatkan bahwa sejak Rakernas ICMI Muda tahun 2007 di Sumut, pemberantasan narkoba sudah ditetapkan sebagai program prioritas. Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan pemerintah agar ICMI Muda dapat lebih aktif berperan menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba. (pujo)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال