disrupsi.id - Medan | Perum Bulog terus memperkuat upaya stabilisasi harga pangan melalui penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Tercatat sejak Juli hingga Desember 2025, Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 38.811 ton.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida, mengungkapkan distribusi beras SPHP tidak hanya dilakukan di pasar tradisional, tetapi juga menyasar ritel modern serta melalui metode canvassing ke berbagai pasar di seluruh Indonesia.
“Seluruh jajaran direksi Bulog turun langsung ke lapangan bersama Pemda, TNI, dan Polri untuk memperluas penjualan beras murah kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menyoroti kontribusi kenaikan harga pangan terhadap inflasi. Ia menyebut terdapat 14 provinsi yang berkontribusi terhadap kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), dengan Sumatera Utara mencatat angka tertinggi sebesar 3,58%.
"Lonjakan harga terutama dipicu oleh komoditas beras, cabai merah, dan bawang merah. Beras menjadi komoditas utama yang mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah. Ini harus segera dicarikan solusi agar harga bisa terkendali,” tegasnya.
Tomsi juga meminta Bulog mempercepat realisasi penyaluran beras SPHP. Sesuai target, Bulog seharusnya dapat menyalurkan 16% per enam bulan di setiap daerah, namun hingga kini realisasi baru mencapai 2,94%.
“Kita harus serius mempercepat distribusi beras SPHP sesuai target. Pemda juga perlu membantu agar penyaluran berjalan lebih cepat sehingga harga beras bisa kembali stabil,” tambahnya.
Selain mempercepat distribusi, Tomsi menekankan pentingnya memperluas jangkauan beras SPHP ke pasar tradisional agar lebih mudah diakses masyarakat. Langkah ini diharapkan mampu menekan harga beras dan mencegah beban biaya hidup semakin berat.
“Pemerintah berkomitmen mendorong percepatan program SPHP, karena selain menjaga ketersediaan beras, program ini juga menjadi instrumen penting untuk mengendalikan inflasi pangan,” ungkapnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.