Pegadaian Catat OSL Tembus Rp7,5 Triliun, Lonjakan Dipicu Kebutuhan Biaya Sekolah

Pegadaian Medan

disrupsi.id - Medan|
Menyambut tahun ajaran baru 2025, PT Pegadaian Kanwil I Medan mencatat peningkatan signifikan dalam penyaluran layanan gadai. Hingga 30 Juni 2025, nilai Outstanding Loan (OSL) telah mencapai Rp7,5 triliun—naik Rp86 miliar atau 1,17% secara bulanan dan tumbuh sebesar Rp1,2 triliun (18,94%) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan adanya lonjakan kebutuhan pembiayaan, khususnya untuk mendukung biaya pendidikan anak menjelang tahun ajaran baru.

Menurut pimpinan PT Pegadaian Kanwil I Medan, Maksum, kenaikan OSL ini mencerminkan tingginya permintaan masyarakat terhadap solusi keuangan yang aman dan cepat. "Memasuki tahun ajaran baru, kebutuhan akan layanan gadai melonjak, sehingga kami di Pegadaian hadir menyediakan alternatif pembiayaan yang terpercaya bagi masyarakat," jelasnya.

Mayoritas jaminan yang diterima masih berupa emas, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan, yang menyumbang 86% dari total nilai gadai. Sisanya berasal dari kendaraan bermotor dan berbagai perangkat elektronik seperti ponsel pintar dan laptop. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai aset yang stabil dan likuid, sekaligus sebagai pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan dana cepat.

Untuk mendukung biaya pendidikan yang kian meningkat, Pegadaian menawarkan produk Gadai KCA dengan tarif kompetitif mulai dari 0,75% per 15 hari. Bagi nasabah yang berminat berinvestasi emas secara cicilan, tersedia pula potongan uang muka hingga Rp50.000 per gram. Selain itu, produk Gadai Fleksi menghadirkan sistem sewa modal harian mulai dari 0,09%, sehingga nasabah hanya membayar bunga sesuai dengan durasi penggunaan dana—memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Tidak hanya mengakomodasi kebutuhan finansial para orang tua, Pegadaian juga mencatat tren meningkatnya jumlah nasabah muda, terutama dari kalangan Gen Z. Melalui kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan terkemuka, seperti USU, UNIMED, UNIKA, Nomensen di Sumut, serta UNSYIAH dan UIN di Aceh, Pegadaian aktif menggalakkan edukasi keuangan dan literasi investasi emas. Inisiatif ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih melek finansial dan siap mengambil keputusan keuangan yang tepat.

Memahami tantangan yang dihadapi keluarga menengah ke bawah, Pegadaian juga telah meluncurkan produk Gadai Peduli. Produk ini diperuntukkan bagi nasabah baru dengan sewa modal 0% dan plafon pinjaman hingga Rp2,5 juta, sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.

Sebagai lembaga resmi dan terpercaya, Pegadaian mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pinjaman, terutama dengan adanya tawaran dari lembaga ilegal yang mengenakan bunga tidak wajar. "Kami menyediakan berbagai produk keuangan, mulai dari layanan gadai untuk kebutuhan jangka pendek, KUR Syariah untuk modal usaha, hingga produk Amanah untuk pembiayaan kendaraan, sebagai bagian dari komitmen kami dalam melayani masyarakat," tegas Putra, perwakilan dari Pegadaian.

Lebih lanjut, Pegadaian terus mengedukasi nasabah agar tidak melewati batas jatuh tempo pembayaran guna menghindari risiko gagal tebus, terutama menjelang tahun ajaran baru. Sistem notifikasi otomatis melalui telepon, WhatsApp, surat, dan aplikasi digital telah diterapkan untuk membantu nasabah mengelola kewajiban pembayaran. Melalui aplikasi Pegadaian Digital, nasabah dapat memantau jatuh tempo dan melakukan pembayaran cicilan secara fleksibel tanpa harus datang langsung ke kantor.


 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال