Pabrik BioCNG Terbesar se-Asia Tenggara Dibangun di Labusel, Kurangi Emisi 52.000 Ton CO₂ Per Tahun

disrupsi.id - Labusel | PT KIS Biofuels Indonesia resmi meluncurkan proyek BioCNG komersial kedua di Tanah Air. Proyek ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan dibangun melalui skema Build-Own-Operate Model (BOOM) bersama mitra strategis, PT Tasik Raja dari Anglo Eastern Plantation (AEP) Group.

"Dalam upaya mempercepat transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon, PT KIS Biofuels Indonesia meluncurkan proyek BioCNG komersial di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatra Utara (Sumut)," kata Head Legal PT KIS Biofuels Indonesia, Yasmine Surachman di Labusel, Jumat (25/4/2025)

Yasmine Surachman mengatakan proyek ramah lingkungan ini mampu memproduksi hingga 182.000 MMBtu BioCNG per tahun, dengan memanfaatkan gas metana (CH₄) yang dihasilkan dari limbah cair pabrik kelapa sawit.

"Hasil produksi energi terbarukan ini akan diserap oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia, yang dikenal berkomitmen pada praktik industri berkelanjutan. Project ini menggunakan BioCNG pada truck sebagai pengganti diesel," ungkapnya.

Selain mendukung diversifikasi energi, tambahnya, inisiatif ini juga berperan penting dalam pengurangan emisi karbon sebesar 52.000 ton CO₂ per tahun, sekaligus menciptakan 30 lapangan kerja hijau (green jobs) bagi masyarakat sekitar.

"Setelah keberhasilan pengoperasian Proyek BioCNG komersial pertama di Indonesia yang juga dibangun oleh PT. KIS Biofuels Indonesia, proyek ini menjadi proyek kedua," pungkasnya.

Setelah sukses dengan proyek BioCNG komersial pertamanya, Yasmine menyebutkan PT KIS Biofuels Indonesia kini tengah membangun proyek ketiga yang dijadwalkan mulai berproduksi pada Desember 2025.

"Proyek ketiga saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan direncanakan mulai berproduksi pada Desember 2025. Langkah ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pengembangan energi baru terbarukan di kawasan Asia Tenggara," tambahnya.

Tak berhenti di situ, lima proyek tambahan ditargetkan mulai dibangun pada 2025. PT. KIS Biofuels Indonesia berencana menyelesaikan seluruh 25 proyek BioCNG pada fase pertama hingga tahun 2027, dengan total investasi sebesar USD 125 juta.

"Selain itu PT. KIS Biofuels Indonesia merencanakan pembangunan 100 proyek BioCNG hingga tahun 2030 dengan estimasi investasi sebesar USD 500 juta," tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), Syahdian Purba Siboro sangat mendukung Pembangunan pabrik BioCNG yang ada di Labusel. Namun begitu, pembangunan pabrik ini harus dapat menyerap tenaga kerja bagi warga Labusel.

“Saya sangat berharap pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin dari masyarakat Labuhanbatu Selatan. Bahkan, idealnya seluruh karyawannya adalah penduduk asli. Potensi perkebunan di Labuhanbatu Selatan harus dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian daerah secara keseluruhan," bebernya. (*)


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال