Bobby Nasution Siap Jalankan Program Koperasi Merah Putih, Dorong Pemulihan Ekonomi Sumut


disrupsi.id - Medan | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menyatakan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan Program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh pemerintah pusat. Program ini diyakini mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumut, terutama di tingkat desa dan kelurahan.

Dalam acara Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (30/4), Bobby menegaskan kesiapan penuh pemerintah provinsi dalam mengimplementasikan inisiatif strategis ini.

“Kami siap mengawal dan melaksanakan Program Koperasi Merah Putih. Potensi ekonomi di desa dan kelurahan sangat besar, dan program ini bisa menjadi solusi nyata,” ujar Bobby Nasution di hadapan peserta sosialisasi.

Sumatera Utara memiliki total 6.110 desa dan kelurahan—terdiri dari 5.417 desa dan 693 kelurahan. Jika masing-masing unit koperasi menerima suntikan dana sebesar Rp5 miliar, perputaran ekonomi di Sumut bisa bertambah hingga lebih dari Rp30 triliun. Dana ini akan langsung menyentuh sektor ekonomi desa, mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput.

“Bayangkan dampaknya jika dana triliunan rupiah ini berputar langsung di desa. Ini bukan hanya menggerakkan ekonomi, tapi juga menghidupkan kembali potensi lokal yang selama ini belum tergarap optimal,” jelas Bobby.

Sebagai tahap awal, Kementerian Koperasi dan UKM akan membentuk 80 koperasi percontohan secara nasional. Dari jumlah tersebut, Sumut diharapkan bisa mendapatkan minimal 10 koperasi pilot project. Hingga kini, Pemprov Sumut telah membentuk 35 koperasi yang siap beroperasi.

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa Koperasi Merah Putih bukan hanya instrumen ekonomi, tetapi juga alat strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Ia menyoroti besarnya perputaran uang—sekitar Rp300 triliun—yang selama ini dikuasai oleh tengkulak, yang membeli hasil panen petani dengan harga murah.

“Melalui koperasi, kita potong jalur tengkulak yang merugikan petani. Ini langkah konkret memberdayakan masyarakat desa dan menghapus kemiskinan ekstrem lebih cepat,” tegas Budi.

Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menyebut desa dan kelurahan sebagai fondasi utama pembangunan nasional. “Desa adalah miniatur Indonesia. Jika desa maju, maka negara juga akan maju,” ujar Gus Irawan.

Dengan dukungan berbagai pihak, Program Koperasi Merah Putih berpotensi besar menjadi tonggak transformasi ekonomi kerakyatan di Sumatera Utara, sekaligus menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (*)


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال