disrupsi.id - Medan | PDAM Tirtanadi menyampaikan permintaan maaf atas gangguan air yang masih berlangsung di wilayah Kota Medan dan Deliserdang. Bahkan layanan air bersih baru bisa normal kembali 3 minggu ke depan jika jaringan pipa di Sibolangit bisa diperbaiki.
"Kami dari PDAM minta maaf atas pelayanan yang belum bisa maksimal. Kami perkirakan kondisi ini antara 2 - 3 minggu ke depan baru bisa normal lagi. Itu pun apabila daerah di Sibolangit bisa dilakukan perbaikan jaringan perpipaannya," kata Plt Dirut Perumda Tirtanadi, Ewin Putra melalui Instagram resmi tirtanadiprovsu, Sabtu (30/11/2024)
Erwin mengatakan gangguan layanan PDAM Tirtanadi terjadi lantaran terjadi longsor yang cukup besar di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Kecamatan Sibolangit pada 26 November 2024.
"Kepada seluruh masyarakat Sumut khususnya pelanggan PDAM ini disebabkan pada 26 November terjadi longsor yang cukup besar sehingga mengakibatkan mata air kami di Sibolangit mengalami kerusakan yang sangat parah," ujarnya.
Menurut Erwin kerusakan sumber mata air dan pipa penghantar IPAM Sibolangit membutuhkan waktu cukup lama untuk perbaikannya. Ditambah lagi saat ini intensitas hujan cukup tinggi dan longsor susulan juga sangat berpotensi terjadi.
"Mayoritas infrastruktur yang ada di IPAM Sibolangit ini mengalami kerusakan sehingga layanan belum bisa maksimal. Kami berupaya untuk melakukan perbaikan namun sampai saat ini intensitas hujan cukup tinggi. Kemudian medan yang kami alami sangat ekstrim dan longsor susulan berpotensi terjadi. Kami mohon doa agar keadaan ini bisa normal kembali," sebutnya.
Ewin menambahkan wilayah yang mengalami gangguan akibat kerusakan ini di antaranya ada di Cabang Padang Bulan yakni di Kecamatan Medan Johor sekitarnya, Medan Selayang, Medan Tuntungan, dan Pancur Batu.
"Kemudian Cabang Deli Tua yakni di Kecamatan Namorambe. Lalu Cabang Medan Kota yakni di Kecamatan Medan Polonia, Medan Baru. Sehingga layanan kami di daerah tersebut masih belum maksimal," urainya.
Namun begitu, Ewin mengatakan upaya yang dilakukan PDAM Tirtanadi akan mengirimkan 15 armada mobil tangki hanya untuk melayani pelanggan di Kota Medan.
"Upaya kami dengan memaksimalkan armada mobil tangki kami yang ada 15 armada itu semua mengantar di Medan," pungkasnya.
Terpisah, Lili warga Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang mengatakan ketiadaan air membuat aktifitasnya terganggu. Seharusnya PDAM Tirtanadi memberikan kompensasi ke pelanggan lantaran gangguan air berlangsung lama.
"Ketiadaan air ini benar benar mengerikan. Ditambah lagi air padam sampai 3 minggu ke depan baru bisa dibereskan. Memang ada truk tangki air yang datang ke komplek kami, tapi itupun harus berebut dengan warga dan antriannya sangat panjang. Tentu saya tak sanggup. Kami juga dijatah sama warga di sini, satu rumah hanya boleh bawa dua ember. Itupun truk tangki air nya datang cuma siang dan malam. Saya terpaksa beli air galon isi ulang setiap hari untuk kebutuhan di rumah. Harusnya ada kompensasi yang diberikan untuk pelanggan dengan kondisi seperti ini," urainya.
Hal yang sama juga dialami oleh Partik (48) warga Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Menurutnya layanan air terganggu sejak 27 November 2024. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia terpaksa antri bersama warga lainnya mengambil air yang dipasok truk tangki.
"Saya terpaksa antri mengambil air bersih bersama warga lainnya dari truk tangki air. Kalau gangguan layanan air bersih berlangsung sampai 3 minggu, tentu kami tak sanggup. Dan tak semua orang bisa membeli air galon isi ulang. Harusnya PDAM Tirtanadi bisa secepatnya memperbaiki ganguan air ini. Karena masalah air ini sangat vital," sebutnya. (*)
Baca Juga
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.