Etalase Barang Impor Luxury

Wali Kota Bobby Nasution Akui Medan Zoo Mengalami Krisis Pakan

disrupsi.id - Medan | Wali Kota Medan Bobby Nasution mengakui terjadi krisis pakan di Medan Zoo atau Kebun binatang Medan. Oleh karena itu, untuk memenuhi pakan hewan selama ini banyak disupport dana CSR.

"Udah lama krisis pakan dari dulu. (Sampai sekarang) ya iya. Dari dulu juga pakannya itu kita banyak mengharapkan bantuan dari CSR," kata Bobby Nasution, Selasa (27/5/2024).

Mantu Presiden RI Jokowi itu mengatakan manajemen Medan Zoo hingga kini belum bisa berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi satwa satwanya. Meski demikian, Bobby tak punya solusi mengatasi krisis pakan di Medan Zoo.

"Kita tidak menuntut mau menyalahkan siapa siapa, tapi dari dulu memang dari CSR (untuk pakan). Medan Zoo belum bisa berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan pakannya. Jadi harus masuk pihak ketiga," urainya.

Bobby kembali berjanji bahwa relokasi Medan Zoo akan dilakukan bulan depan. Padahal beberapa waktu lalu Bobby sempat mengatakan bahwa relokasi akan dilakukan pada Februari 2024.

"Kita fokuskan untuk kesehatan hewannya mudah mudahan bulan depan akan mulai direlokasi. Kerjanya ini bukan berpatokan dengan Pemko tapi BUMD juga karena aset punya mereka," sebutnya

Menurut Bobby tahap pertama relokasi, semua satwa di Medan Zoo akan dipindahkan. Untuk sementara, akan dikelola lahan seluas 5 hektare di Medan Zoo.

"Kemarin saya baru bertemu (dengan investor ). Sudah kita sampaikan kemarin terakhir dari teman investor. Investasi tahap pertama kita akan pindahkan semua hewannya akan kita bantu hewannya untuk bisa breeding dari 30 hektare kita utamakan 5 hektare," jelasnya

Diketahui, Medan Zoo yang berlokasi di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Sumatera Utara terus menjadi sorotan. Kebun binatang tersebut mengalami krisis pakan, dan beberapa satwa terpaksa dipuasakan.

Juru Kampanye Satwa Liar - The Wildlife Whisperer of Sumatra Arisa Mukharliza mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa terjadi krisis pakan di Medan Zoo. Bahkan bantuan dari Pemko Medan hingga kini belum terlihat.

"Kemaren itu teman-teman influencer memberikan bantuan pakan 38 kg daging ayam. Tapi untuk hari ini Medan Zoo kebingungan. Dari keterangan manajer belum ada bantuan apapun dari Pemko Medan. Hanya dari masyarakat saja yang peduli. Ada beberapa masyarakat yang ngasi makan gajah. Tapi untuk satwa lainnya gak ada," kata Arisa, Sabtu (4/5/2024).

Menurut Arisa selama ini Medan Zoo hanya bergantung bantuan pakan satwa dari PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia). Namun bantuan tersebut saat ini sudah berakhir. Sayangnya PUD Pembangunan Kota Medan sebagai pengelola Medan Zoo tetap tak mampu mengupayakan pakan satwa. 

"Namun karena PKBSI mengelola kebun binatang bukan hanya Medan zoo saja, masih banyak program lainnya, jadi otomatis gak bisa secara bisa sukarelawan, untuk ngasi bantuan terus menerus. PUD Pembangunan diharapkan harus lebih gesit karena mereka sebagai pengelola. Tapi kita lihat mereka memang kurang maksimal mengupayakan pakan satwa," ujarnya.

Tak hanya itu, tambah Arisa, operasional Medan Zoo selama lebaran Idulfitri juga jauh dari harapan. Sebab pengunjung Medan Moo tetap sepi. Selama ini Medan Zoo hanya berharap pemasukan dari kunjungan wisatawan. 

"Krisis pakan mulai akhir Maret 2024. Mereka sempat ngeluarin biaya dari PUD Pembangunan. Tapi tetap saja tidak mencukupi. Untuk karyawan saja itu gak ada dibayar gajinya. Jadi dana yang sebenarnya untuk karyawan keputusannya dialokasikan untuk satwa," terangnya.

Arisa juga mengkritisi sikap Wali Kota Medan Bobby Nasution yang tidak komitmen dengan keberlangsungan Medan Zoo. Para investor yang dibawa Bobby Nasution ke Medan Zoo juga tak ada kejelasannya. Deretan nama yang menjadi investor di antaranya artis ternama Raffi Ahmad, pengusaha Rudy Salim, Raja Sapta Oktohari, dan Tommy Lo.

"Untuk berkaitan wali kota (Bobby Nasution) kita sudah kebingungan, karena tiga investor kemaren belum ada kelanjutan sama sekali. Dan untuk satwa aja dari statemen walkot yang katanya mau direlokasi, tapi di sekitar itu belum ada perencanaan dibangun kandangnya. Justru masyarakat yang datang ke sana secara bergantian untuk ngasi pakan satwanya," urainya.

Keberadaan Medan Zoo memang menjadi sorotan. Sebab dalam kurun waktu November 2023 - Februari 2024, tercatat lima harimau di Medan Zoo merenggang nyawa masing masing tiga harimau Sumatra dan dua harimau Benggala.

Selain harimau, organisasi pencinta satwa liar The Wildlife Whisperer of Sumatra mencatat dalam kurun waktu November 2023 - Februari 2024, terdapat 6 kematian satwa liar di Medan Zoo antara lain 1 Owa Agile, 2 kucing emas, 1 orangutan Kalimantan, 1 bangau Tong Tong, dan 1 kuda betina yang mati saat proses melahirkan tanpa diketahui pengelola Medan Zoo.

Banyak satwa satwa di Medan Zoo sakit. Tak sedikit pula yang mati karena kandang dan fasilitas yang tak layak. Tercatat pada 2022 Medan Zoo memiliki jumlah kandang 76 unit dengan satwa sebanyak 255 ekor, terdiri atas 163 ekor aves, 60 ekor mamalia, dan 32 ekor reptil di lahan 10 hektare dari total seluas 30 hektare.

Namun kini jumlah satwa tersisa hanya sekitar 115, termasuk delapan di antaranya harimau ( 3 harimau Sumatera dan 5 harimau Benggala). Meski begitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) mengungkap bahwa keseluruhan harimau dalam kondisi sakit. Karena itulah desakan untuk menutup Medan Zoo terus berdatangan. (*)







Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال