disrupsi.id - Medan | Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus mendukung status Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark, gerakan penanaman pohon serentak digelar di tujuh kabupaten yang mengelilingi kawasan Kaldera Toba.
Kegiatan bertajuk Gerakan Bersama untuk Kaldera Toba ini menjadi bagian dari kampanye pelestarian geosite serta sosialisasi pentingnya kawasan geopark Kaldera Toba, menjelang proses revalidasi kedua oleh UNESCO yang dijadwalkan pada 20–25 Juli 2025.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Effendy Pohan, yang mewakili Gubernur Sumut Bobby Nasution, menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian geosite.
Ia menekankan bahwa kawasan geosite bukan hanya aset pariwisata, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi, pelestarian warisan budaya, serta penggerak ekonomi lokal.
“Geosite yang dikelola secara berkelanjutan dapat membuka lapangan kerja, memperkuat identitas daerah, dan meningkatkan daya saing regional,” ujarnya saat penanaman pohon di Geosite Sibaganding, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/6/2025).
Sebanyak 16 geosite utama di kawasan Danau Toba menjadi lokasi penanaman, tersebar di tujuh kabupaten: Simalungun, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Dairi, Karo, dan Samosir. Setiap titik mendapat 250 bibit pohon produktif seperti mangga, rambutan, dan kemiri—sebagai bagian dari pendekatan ekowisata berkelanjutan.
Langkah ini merupakan implementasi dari prinsip-prinsip geopark dunia, yang menekankan sinergi antara konservasi, pendidikan, dan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat lokal.
Effendy juga mengingatkan bahwa meskipun status UNESCO Global Geopark telah diberikan pada 2020, status ini bersifat dinamis dan diperbaharui setiap empat tahun. Oleh karena itu, menjaga kualitas pengelolaan lingkungan dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk mempertahankan pengakuan internasional ini.
Sementara itu, Azizul Kholis, Kepala Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp), menyatakan keyakinannya bahwa Kaldera Toba akan mendapatkan green card dalam revalidasi tahun ini. Ia menegaskan bahwa seluruh dokumen pendukung telah disiapkan dengan baik tanpa kendala.
“Ayo kita jaga lingkungan dan konservasi hayati, termasuk keberadaan batuan purba berusia 70 ribu tahun yang menjadi saksi sejarah geologi dunia,” ajaknya kepada masyarakat. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.