Krisis Global Meningkat, Dino Patti Djalal Soroti Kekosongan Dubes RI untuk AS dan PBB

Dino Pati Djalal

disrupsi.id – Jakarta|Dino Patti Djalal menyoroti situasi politik global yang kian memanas. Mantan Wakil Menteri Luar Negeri era Soesilo Bambang Yudhoyono ini meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengisi sejumlah posisi duta besar RI yang masih kosong, di antaranya Amerika Serikat (AS) dan Jerman. 

Dalam unggahan di akun X pribadinya, @dinopattidjalal, yang dikutip pada Senin (23/6/2025), Dino menilai kekosongan posisi duta besar tersebut akan menyulitkan Indonesia untuk berdiplomasi secara efektif.

"Dalam dunia yang semakin dihantui perang, konflik, krisis yang berbahaya, mohon agar kursi Dubes-dubes untuk AS, PBB (New York & Jenewa), Jerman yang sudah lama kosong dapat segera diisi," ungkap ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini.

Adapun cuitan tersebut disampaikan Dino di tengah eskalasi konflik global akibat ketegangan antara Iran dan Israel. Tensi geopolitik pun kian memanas pada akhir pekan lalu saat AS turut serta membantu Israel dengan menyerang berbagai fasilitas nuklir Iran.

Adapun posisi Duta Besar Indonesia untuk AS terakhir diisi oleh Rosan Roeslani dan telah kosong selama hampir 2 tahun. Rosan meninggalkan posnya di Washington pada Juli 2023 karena diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN oleh mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, posisi Duta Besar RI untuk PBB berkedudukan di New York terakhir kali dipegang oleh Arrmanatha Nasir. Dia meninggalkan posisi tersebut pada Oktober 2024 saat ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan bahwa proses penunjukan Duta Besar Republik Indonesia untuk AS saat ini masih berlangsung dan belum sampai pada tahap final. 

Dikutip melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, ketika ditanya mengenai perkembangan terbaru, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa mekanisme penunjukan dubes tetap mengacu pada prosedur yang berlaku.

“Sedang berproses, kan prosesnya nanti melalui fit and proper di DPR,” ujar Sugiono.

Sebagaimana diketahui, penunjukan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) memerlukan persetujuan DPR RI setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR.  Nama-nama calon dubes biasanya diajukan oleh Presiden melalui Kementerian Luar Negeri dan kemudian dibahas secara internal sebelum diserahkan kepada parlemen.


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال