disrupsi.id - Medan | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, bertemu dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Wang Lutong, guna membahas penguatan kerja sama strategis di bidang pertanian.
Pertanian menjadi topik utama mengingat kontribusi besar Sumut terhadap ketahanan pangan nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas lahan padi di Sumut mencapai sekitar 419,09 ribu hektare, sementara jagung 213,55 ribu hektare.
Komoditas hortikultura seperti cabai merah keriting (16.436 hektare), jamur tiram (16.515 m²), dan jamur merang (10.950 m²) juga menunjukkan potensi produksi yang signifikan.
“Pertanian adalah sektor andalan di Sumut. Kami melihat Tiongkok memiliki kemajuan luar biasa dalam riset dan teknologi pertanian. Kami berharap dapat membangun kerja sama lebih erat untuk mendorong produktivitas pertanian kami,” ujar Bobby Nasution.
Menurut Bobby, sejumlah tantangan masih membayangi sektor pertanian Sumut, seperti keterbatasan riset benih unggul, penurunan produktivitas lahan, minimnya adopsi teknologi pertanian modern, serta infrastruktur pendukung yang belum optimal.
"Harapannya agar RRT dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Wang Lutong menegaskan bahwa kerja sama pertanian antara RRT dan Sumut telah berjalan cukup baik dan masih memiliki ruang untuk diperluas. Beberapa proyek kolaboratif yang sudah berjalan mencakup pengembangan benih padi unggul, budidaya tanaman herbal, serta inovasi hortikultura.
“Kami sedang mengembangkan varietas benih padi yang mampu dipanen hingga empat kali dalam setahun. Di sisi lain, kolaborasi kami dalam pengembangan tanaman herbal melalui Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) juga menunjukkan kemajuan. Kami ingin Sumut dan Tiongkok tumbuh bersama di sektor pertanian,” jelas Wang Lutong.
Dalam pertemuan tersebut, Wang juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung sektor pariwisata. Menurutnya, infrastruktur yang memadai menjadi kunci kenyamanan dan daya tarik wisatawan, sehingga kerja sama lebih lanjut di bidang ini patut didorong.
“Infrastruktur merupakan elemen penting bagi pertumbuhan pariwisata. Kita perlu memperdalam diskusi agar destinasi wisata di Sumut semakin mudah diakses dan nyaman dikunjungi,” tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Sumut, Surya; Kepala Bagian Politik Kedubes RRT, Zhu Yarong; Konsul RRT di Medan, Zhang Min; serta sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan jajaran Kedutaan Besar RRT. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.