disrupsi.id - Deli Serdang|Ketua DPD KNPI Kabupaten Deli Serdang, Muhammad Zaid Fahry, menyatakan keprihatinannya terhadap pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, yang menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai milik salah satu organisasi masyarakat (ormas) saat menghadapi aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati pada Senin, 26/6.
Menurut Fahry, ucapan tersebut tidak sepantasnya keluar dari seorang pejabat publik sekelas wakil bupati. Ia menilai pernyataan tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan dan mengancam nilai-nilai persatuan dalam masyarakat yang majemuk.
“Seorang pejabat daerah seharusnya mampu meredam ketegangan, bukan justru membuat pernyataan yang bisa memicu perpecahan,” ujar Fahry dalam keterangannya.
DPD KNPI Deli Serdang, kata Fahry, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan mengedepankan toleransi. Ia juga mengimbau para pemimpin daerah agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di ruang publik, terlebih saat menghadapi isu sosial yang sensitif.
KNPI menegaskan pentingnya sikap bijak dan netral dari pejabat publik demi menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Deli Serdang.
Sebelumnya, massa Al Jam’iyatul Washliyah mengepung Kantor Bupati Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, pada hari Senin 26 Mei 2025/28 Zulkaedah 1446 H. Kedatangan massa ini terkait aksi damai menuntut penyelesaian lahan yang ditempati oleh SMPN 2 Galang, Deli Serdang.
Massa yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra Utara, antara lain Kota Medan, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu dan sebagainya. Demikian juga massa perwakilan 7 organisasi bagian, seperti Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA), Muslimat, Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA), Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Angkatan Puteri Al Washliyah (APA), Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH).
Aksi ini sebagai akumulasi kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang dianggap tidak menghormati hak milik Al Washliyah atas tanah wakaf tersebut.
Setelah mendengar ucapan Wakil Bupati Deli Serdang tersebut, massa mendesak pejabat tersebut minta maaf secara terbuka, karena pernyataan itu telah menyinggung kader Al Washliyah dan dapat merusak hubungan antar Ormas Islam di daerah tersebut. Massa juga mengancam akan melakukan aksi demo dengan jumlah massa lebih besar lagi.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.