disrupsi.id - Medan | PT PLN (Persero) siap mengimplementasikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat ketahanan energi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menekankan bahwa RUPTL terbaru ini merupakan panduan utama dalam mencapai misi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan kedaulatan energi berbasis potensi domestik, sejalan dengan agenda transisi energi hijau nasional.
“RUPTL adalah alat strategis dalam memastikan ketersediaan listrik yang andal dan mendukung program energi berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah,” ujar Bahlil.
RUPTL 2025-2034 membuka peluang investasi hingga Rp2.967,4 triliun, yang tersebar pada berbagai sektor infrastruktur ketenagalistrikan yakni pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun, penyaluran (transmisi) mencapai Rp565,3 triliun dan distribusi, listrik desa, dan sektor lainnya sebesar Rp268,4 triliun
Investasi besar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sekaligus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu dampak langsung dari proyek RUPTL adalah penciptaan sekitar 1,7 juta lapangan kerja baru. Jumlah ini mencakup 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881 ribu di sektor transmisi dan gardu induk
Menariknya, sekitar 91% dari pekerjaan tersebut termasuk dalam kategori green jobs, yang tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon.
“Ini bukan hanya soal penyediaan listrik, tapi juga tentang membuka peluang ekonomi hijau dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Bahlil.
Dalam upaya meningkatkan pemerataan akses listrik, RUPTL juga mencakup program Listrik Desa (Lisdes) yang menargetkan penyambungan listrik ke 780 ribu rumah tangga di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Program ini diharapkan mendorong tumbuhnya usaha mikro dan memperkuat fondasi ekonomi lokal di pelosok Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan kesiapan PLN dalam melaksanakan RUPTL 2025–2034 secara menyeluruh. Ia menegaskan bahwa rencana ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mendukung komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris dan tujuan Net Zero Emissions (NZE).
“PLN berkomitmen menjadi garda terdepan dalam transisi energi bersih, menciptakan lapangan kerja hijau, dan membantu mengurangi kemiskinan melalui pembangunan ketenagalistrikan yang inklusif,” kata Darmawan. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.