Disrupsi.id, Medan - Pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2024 tetap dilaksanakan di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, meskipun wilayah tersebut dilanda banjir dengan ketinggian air hampir setinggi rumah warga. Sebanyak delapan desa di kecamatan ini berhasil menyelesaikan pemungutan suara meski kondisi banjir berlangsung sejak dini hari.
Delapan desa yang terendam banjir dan tetap melaksanakan pemungutan suara adalah Desa Patumbak Kampung, Patumbak 1, Patumbak 2, Marendal 1, Marendal 2, Sigara-gara, Lantasan Lama, dan Lantasan Baru. Total terdapat 134 TPS yang tersebar di wilayah tersebut, dengan seluruhnya terendam air yang cukup tinggi.
Ketua Relawan Blok Sumut (RBS), Arief Tampubolon, mencurigai adanya ketidakwajaran dalam pelaksanaan Pilkada di Kecamatan Patumbak, khususnya terkait pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Arief menyebut bahwa hasil perolehan suara di 134 TPS perlu dievaluasi mengingat kondisi banjir ekstrem yang seharusnya menyulitkan proses pemungutan suara.
"Ada yang tak beres di Kecamatan Patumbak, bagaimana bisa 8 desa di sana menyelesaikan pemilihan dengan kondisi air yang hampir setinggi rumah warga. Padahal dari jam 3 pagi air sudah membanjiri wilayah tersebut. Hasil hitung di Kecamatan Patumbak perlu dievaluasi penyelenggaraannya," tegas Arief.
Arief mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima rekapitulasi data suara dari TPS di Kecamatan Patumbak. Berdasarkan data tersebut, pasangan calon nomor urut 01, Bobby Nasution-Surya, meraih 8.631 suara, sementara pasangan nomor urut 02 memperoleh 8.267 suara. Hasil ini dinilai mencurigakan mengingat 70 persen wilayah kecamatan terendam banjir.
“Potensi kecurangan itu sangat bisa terjadi dengan daerah kecamatan lainnya yang terkena banjir. Bagaimana jalannya Paslon 01 memperoleh 8.631 suara dan Paslon 02 memperoleh 8.267 suara dengan kondisi Kecamatan Patumbak yang 70 persen terendam air hampir setinggi rumah,” tambahnya.
Jika ini tidak diperiksa, lanjut Arief, dikhawatirkan akan terjadi juga dengan kecamatan lainnya yang terendam banjir di Kota Medan yaitu di pinggiran Kabupaten Deliserdang, dan Kota Binjai mendapat hasil penghitungan yang juga tidak benar.
Arief meminta pihak berwenang, khususnya Gakkumdu Pilkada Sumut, untuk menyelidiki secara menyeluruh proses pemungutan suara di Kecamatan Patumbak dan wilayah lainnya yang terdampak banjir. Hal ini penting untuk memastikan transparansi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. (pujo)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.