PUD Pembangunan Fokus Revitalisasi Medan Zoo, Perawatan Satwa Jadi Prioritas

Dirut PUD Pembangunan Bambang Hendarto

disrupsi.id - Medan|
Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Medan terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas Medan Zoo menjadi destinasi wisata edukatif yang layak dan berstandar tinggi. 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PUD Pembangunan Medan, Bambang Hendarto, menegaskan bahwa proses revitalisasi terus berjalan, meskipun masih menghadapi berbagai keterbatasan, terutama dari sisi sumber daya manusia dan pendanaan.

“Luas Medan Zoo mencapai 30 hektare, sementara tenaga kebersihan kami hanya empat orang. Saat kemarin 300 lebih influencer membantu bersih-bersih, kami sadar bahwa menjaga kebersihan kebun binatang ini bukan pekerjaan ringan. Bahkan saya sendiri turun langsung membersihkan,” ujar Bambang.

Meski sempat viral karena unggahan kondisi kandang primata, Bambang menjelaskan bahwa kualitas pakan dan perawatan satwa tetap menjadi prioritas. 

"Kami tidak memungkiri video yang beredar itu. Namun, kondisi tersebut terjadi di luar jam operasional pembersihan. SDM kami masih sangat terbatas. Dari total 47 kandang, hanya lima orang petugas yang menangani perawatan harian,” jelasnya.

Dia juga menepis isu pemberian makanan tak layak kepada satwa. Saat ini, Medan Zoo memiliki lebih dari 200 ekor satwa dari sekitar 40 spesies, termasuk harimau yang masih dirawat dengan baik. Belum ada kasus kematian satwa pada tahun ini.

"Kami tidak pernah memberikan makanan plastik. Semua pakan satwa diformulasikan oleh dokter hewan, dan hingga saat ini kondisinya tetap segar dan sesuai kebutuhan nutrisi masing-masing spesies,” tambahnya.

Untuk mendongkrak standar pengelolaan, PUD Pembangunan juga tengah membangun kemitraan strategis dengan Taman Safari Indonesia. 

"Setelah kunjungan Pak Wali Kota ke Medan Zoo, kami langsung bertemu owner Taman Safari. Saat ini sedang disusun skema kerja samanya. Meski melibatkan investor luar, kami optimistis revitalisasi bisa segera terealisasi," ungkap Bambang.

Pihaknya juga membuka ruang kerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penambahan koleksi satwa. Beberapa burung beo baru-baru ini telah diberikan oleh BKSDA, namun penambahan lebih lanjut akan mempertimbangkan kesiapan Medan Zoo secara infrastruktur dan perawatan.

Hingga saat ini, Medan Zoo belum mendapatkan sokongan dana dari APBD Kota Medan. Seluruh biaya operasional, termasuk pakan satwa yang mencapai sekitar Rp70 juta per bulan, sepenuhnya ditopang dari pendapatan tiket masuk. Pendapatan rata-rata bulanan berkisar Rp30–50 juta, sehingga defisit operasional mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan.

"Untuk menutup kekurangan, kami mengandalkan unit usaha lain di bawah PUD Pembangunan. Karena itulah kami sedang menjajaki potensi investor, meski sampai saat ini belum ada yang menandatangani kerja sama resmi,” jelas Bambang.

Terkait ketertarikan publik, Bambang menyebut pihaknya tengah menggandeng kecamatan-kecamatan di bawah Pemko Medan untuk mendorong kunjungan wisata. “Kami sedang siapkan sinergi dengan camat-camat agar masyarakat kembali tertarik berwisata edukatif ke Medan Zoo,” ujarnya.

Terkait kabar kerja sama dengan selebritas Raffi Ahmad, Bambang mengklarifikasi bahwa belum ada kelanjutan komunikasi pasca pertemuan awal. “Kami sempat menjemput mereka untuk melanjutkan program yang sempat dirancang, tapi sampai hari ini belum ada balasan. Jadi belum ada konsep ataupun tawaran resmi,” tegasnya.

Bambang juga menanggapi kritik publik terkait kondisi satwa, khususnya primata Sulawesi yang viral. “Kalau dibilang tidak sehat, bandingkanlah dengan standar perawatan satwa di tempat lain agar penilaian lebih objektif. Kami pastikan pakan terjaga dan dokter hewan rutin memantau kondisi mereka,” katanya.

Medan Zoo saat ini berada di tengah proses transformasi menuju kebun binatang modern yang ramah keluarga dan edukatif. Harapannya, Medan Zoo bisa kembali menjadi ikon wisata unggulan di Kota Medan.

"Meski masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, langkah-langkah konkret mulai dari menjaga kesejahteraan satwa, merintis kerja sama strategis dengan pihak swasta dan pemangku kebijakan, hingga mengajak partisipasi publik terus dilakukan kami lakukan," tegasnya.

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال