Ojolali Resmi Meluncur, Aplikasi Ojek Online Usung Misi Sejahterakan Pengemudi


disrupsi.id - Medan | Pasar transportasi online Indonesia kedatangan pemain baru yang dikenal dengan Ojolali. Resmi diluncurkan Juli 2025, aplikasi ini mengusung model bisnis yang pro-driver dengan potongan komisi diklaim terendah di industri. 

Komisaris Utama PT Ojolali Horas Indonesia, Erwin Siahaan, mengungkapkan bahwa ide mendirikan Ojolali lahir dari pengalaman pribadinya sebagai driver sejak 2017, sekaligus kepeduliannya terhadap para pencari kerja, terutama lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur.

"Saya menggunakan jasa anak anak mahasiswa dari Bandung. Mereka sudah lulus kuliah tapi tidak punya pekerjaan. Karena itu kita buka lapangan pekerjaan dengan mendirikan Ojolali ini," kata Erwin, Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, bisnis ini dibangun bukan semata untuk bersaing, melainkan untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan pengemudi ojek online di Indonesia. Sebab transportasi online harus memberi manfaat nyata bagi driver, bukan sekadar menjadi alat bisnis yang mengurangi pendapatan mereka.

“Bagi saya, yang utama adalah hak asasi manusia—hak untuk hidup dan hidup lebih baik. Saya ingin membuka lapangan kerja seluas-luasnya agar masyarakat, khususnya kepala keluarga usia produktif, bisa memperoleh penghasilan yang layak,” ujar Erwin.

Erwin menambahkan Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, di mana jumlah angkatan kerja usia produktif melimpah namun lapangan kerja belum memadai. Erwin menilai Ojolali dapat menjadi salah satu solusi dengan menyediakan pekerjaan yang fleksibel dan berpotensi memberikan penghasilan layak.

"Dengan adanya Ojolali ini, kami harap menjadi jawaban bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Tantangan terbesar saat memulai yakni bisnis itukan kepercayaan masyarakat. Jadi kami ingin masyarakat percaya dengan Ojolali," paparnya.

Mantan Anggota DPRD Medan ini menyebutkan salah satu strategi utama Ojolali yakni menerapkan potongan komisi hanya 10 persen untuk driver, jauh di bawah rata-rata kompetitor yang memotong di atas angka tersebut. Erwin menegaskan, skema ini dirancang agar pengemudi bisa membawa pulang pendapatan lebih banyak untuk keluarganya.

“Banyak platform ojek online buatan luar negeri yang mengaku memberi lapangan kerja, tapi pada kenyataannya memotong pendapatan driver secara tidak manusiawi. Ojolali ingin mengubah itu,” tegasnya.

Ojolali, yang resmi diluncurkan pada Juli 2025, sepenuhnya dikembangkan oleh talenta lokal. Erwin mengklaim saat ini, aplikasi tersebut telah memiliki lebih dari 5.000 mitra driver dan beroperasi di berbagai wilayah Indonesia, dengan sistem pembayaran tunai.

"Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar dunia dengan karakter geografis kepulauan, sehingga transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau sangat dibutuhkan seperti Ojolali," sebutnya.

Layanan yang tersedia meliputi Ojolali Motor, Ojolali Mobil Ngirim, dan Ojolali Mangan. Ke depan, perusahaan berencana memperluas layanan ke Ojek Ambulans, Ojek Tukang Bangunan, hingga Ojolali Pijat.

Erwin berharap pemerintah membuat regulasi yang berpihak pada rakyat kecil. Ia menilai aturan seperti keseragaman tarif dan larangan promo yang merugikan driver sangat penting untuk menjaga pendapatan pengemudi.

“Kami hadir bukan untuk menjadi kompetitor, tetapi memberi warna di jalan. Dengan warna khas Black Pink, kami ingin menghadirkan suasana cerah, pelayanan yang tulus, dan kenyamanan bagi semua,” pungkasnya.

Selain itu, Erwin berharap dukungan modal dari investor agar Ojolali bisa berkembang lebih pesat dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

"Ojolali siap merebut hati pengguna sekaligus menciptakan ribuan peluang kerja. Karena misi kami adalah menghadirkan transportasi publik yang murah, aman, dan berpihak pada driver," paparnya. (*)
Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال