program rumah zakat
disrupsi.id - Pandan|Tidak semua langkah menuju gerbang sekolah dilalui dengan mudah. Di balik satu seragam bersih dan senyuman ringan seorang anak, sering kali tersembunyi kisah tentang pengorbanan, air mata, dan keteguhan hati. Seperti yang dialami Aisyah Maharani, siswi baru di MTs Swasta Bahriyatul Ulum, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Senin, (12/7).
Hari itu, wajah Aisyah tampak cerah. Senyumnya polos, penuh harapan. Namun di balik keceriaan itu, berdiri sosok yang tak kalah kuat: ibunya, Elyana. Setiap hari, Ibu Elyana berjualan jajanan sederhana di depan sekolah. Pendapatannya tidak besar, namun cukup untuk menopang satu impian besar: agar putrinya bisa terus sekolah dan meraih masa depan lebih baik.
“Anak saya ingin sekolah tinggi, saya bantu sebisanya,” ujarnya dengan suara lirih dan mata yang berkaca-kaca.
Pernyataan yang sederhana namun menyimpan lautan perjuangan. Ibu Elyana tak hanya melawan himpitan ekonomi, tapi juga ketakutan akan putusnya pendidikan Aisyah. Tapi ia tak pernah menyerah.
Melihat kegigihan ini, Rumah Zakat hadir sebagai mitra harapan. Melalui program bantuan pendidikan, Rumah Zakat menyalurkan dukungan finansial kepada Aisyah. Bantuan ini diserahkan langsung kepada pihak sekolah sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kelangsungan pendidikan Aisyah.
Momen penyerahan bantuan berlangsung dalam suasana yang mengharukan. Bagi Ibu Elyana, ini bukan semata soal uang sekolah. Ini adalah validasi atas kerja kerasnya selama ini. Sebuah hadiah kecil yang membuktikan bahwa perjuangannya tak sia-sia.
Kini, Aisyah kembali bersemangat. Ia menyimpan mimpi besar, meski tak pernah menyampaikannya dengan suara lantang. Ia hanya berkata, “Saya ingin jadi orang yang berguna,” katanya pelan.
Kalimat itu mungkin terdengar biasa. Tapi bagi seorang ibu yang saban hari berjuang di bawah terik matahari untuk menjual jajanan demi masa depan anaknya, itu adalah anugerah yang tak ternilai.
Kisah Aisyah dan ibunya bukan hanya soal bantuan pendidikan. Ini adalah kisah tentang keberanian bermimpi, bahkan saat dunia terlihat tak berpihak. Tentang ibu yang tak kenal lelah, dan tentang anak yang ingin membalas setiap tetes peluh dengan prestasi.
Bagi Rumah Zakat, inilah misi sejati. Mendampingi langkah kecil yang membawa harapan besar. Karena pendidikan bukan sekadar soal kurikulum atau bangku sekolah, melainkan juga tentang cinta, keuletan, dan keyakinan akan masa depan.
Setiap anak Indonesia punya hak untuk bermimpi, tanpa harus dibatasi kondisi ekonomi. Dan setiap ibu, layak melihat anaknya maju — bukan sekadar berjalan ke sekolah, tapi juga melangkah ke masa depan dengan percaya diri.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.