Pria di Nias Barat Kritis Usai Tikam Istri Hingga Tewas

disrupsi.id - Nias Barat | Peristiwa tragis terjadi di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat, Sumatra Utara (Sumut). Seorang perempuan berinisial BZ (41) ditemukan tewas ditikam suaminya AG (49) tepat di bagian ulu hati.

Kasi Humas Polres Nias, Aipda Motivasi Gea, menjelaskan informasi awal diterima dari Sekretaris Desa Hilifadolo, Wawan Inovator Gulo, pada Minggu (29/6/2025) pukul 18.50 WIB. Mendapat laporan tersebut, personel Polsek Mandrehe segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Sesampainya di lokasi, petugas mendapati korban dalam posisi terlentang di dalam rumah, dengan pakaian berlumuran darah. Tim medis dari Puskesmas Moro’o yang tiba di lokasi kemudian menyatakan korban telah meninggal dunia,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Hasil olah TKP menunjukkan bahwa sebilah pisau, yang diduga menjadi alat penikaman, ditemukan di dekat korban.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa pakaian korban yang berlumuran darah serta selembar spanduk yang terdapat bercak darah dan diduga digunakan sebagai alas tidur.

"Sementara itu, AG juga mengalami luka tikam di bagian dada dekat ulu hati ditemukan dalam kondisi kritis. Ia langsung dilarikan ke Puskesmas Moro’o dan selanjutnya dirujuk ke RSU M. Thomsen Gunungsitoli untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.

Hingga saat ini, AG masih belum sadarkan diri dan berada dalam perawatan intensif dengan pengamanan ketat dari personel Polsek Mandrehe.

"Dari keterangan salah satu saksi, dia mendengar suara jeritan perempuan dari dalam rumah korban sekitar pukul 17.00 WIB. Saksi yang mendengar teriakan itu kemudian menuju rumah korban dan masuk melalui pintu depan yang tidak terkunci," urainya.

Saat masuk, ia melihat korban dalam posisi tertelungkup berlumuran darah di salah satu kamar, sementara AG terlihat terbaring berlumuran darah. Saksi langsung berteriak meminta pertolongan warga serta memanggil-manggil anak kandung dari korban.

"Warga sekitar yang mendengar berdatangan kemudian menghubungi petugas Kesehatan Puskesmas Moro’o. Saat tim medis tiba, korban dinyatakan telah meninggal dunia, namun AG masih bernapas dan langsung dievakuasi untuk mendapat pertolongan pertama," urainya.

Pihak kepolisian bergerak cepat dengan melakukan langkah-langkah awal penanganan kasus, antara lain mendatangi dan mengamankan lokasi kejadian, melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti.

"Lalu jenazah korban dievakuasi. Keluarga korban juga telah mengajukan permohonan tertulis agar tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah," pungkasnya.

Aipda Motivasi Gea belum bisa memastikan motif dari peristiwa tersebut sebab masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara mengarah pada permasalahan internal dalam rumah tangga korban dan suaminya.

“Kami terus mendalami kasus ini dan akan berkoordinasi dengan pihak medis terkait perkembangan kondisi pelaku,” tutupnya. (*)


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال