disrupsi.id - Medan | 300 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut ambil bagian dalam ajang Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025, yang digelar oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Event ini digelar selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Juli 2025, di Tiara Convention Center, Medan dan di Delipark Mall Medan. Dengan mengusung tema “Merajut Inovasi Lokal: UMKM yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing,” KKSU 2025 menjadi panggung strategis untuk memperkenalkan produk unggulan UMKM Sumut ke pasar nasional hingga internasional.
Sebanyak lebih dari 300 UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara berpartisipasi secara luring dan daring melalui platform resmi www.karyakreatifsumut.com.
Ajang tahunan ini dibuka secara resmi oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, bersama Gubernur Sumut M. Afif Bobby Nasution, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Rudy B. Hutabarat. Seremoni pembukaan turut diwarnai dengan penyeduhan kopi manual brew khas Sumut dan pencapaian ekspor UMKM senilai Rp46,9 miliar.
Tak hanya itu, acara juga mencatat penandatanganan kesepakatan ekspor produk kopi dan makanan olahan senilai Rp10 miliar dengan mitra global, serta penyaluran pembiayaan dari lembaga keuangan kepada pelaku UMKM, menandai dukungan konkret terhadap penguatan sektor usaha lokal.
Destry Damayanti menegaskan, KKSU merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Pendekatan tersebut dibangun atas tiga pilar utama: korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan fasilitasi pembiayaan, termasuk kebijakan makroprudensial seperti Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk memperluas akses kredit bagi sektor prioritas.
Gubernur Sumatera Utara, M. Afif Bobby Nasution, menyampaikan bahwa peran UMKM sangat krusial dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia diharapkan mampu mengangkat citra produk lokal dalam skala lebih luas, baik di event nasional maupun internasional.
Sementara itu, Kepala BI Sumut, Rudy B. Hutabarat, menyebut KKSU sebagai motor penggerak ekonomi daerah. “Lebih dari sekadar pameran, KKSU merupakan ruang kolaborasi dan akselerasi bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih besar, memperkuat daya saing, dan menghidupkan kembali daya beli masyarakat,” ujarnya.
KKSU 2025 juga menjadi wadah promosi industri kreatif lokal melalui beragam kegiatan unggulan, antara lain Sumatra Coffee Journey, pameran kopi skala internasional yang menampilkan kopi unggulan dari petani lokal. Kemudian Sumatra Fashion Ethnic & Sumut Fashion Week:
Selanjutnya, peragaan busana dengan sentuhan wastra khas Sumut dari UMKM sektor kriya dan tekstil hingga Teras Kuliner Sumatera Utara yang merupakan Sajian kuliner autentik dari berbagai daerah yang menggugah selera.
Puncak acara dimeriahkan dengan peragaan busana bertema “Swarna Bhawisya” atau “Emas Masa Depan” karya desainer nasional Deden Siswanto, yang menampilkan keindahan wastra lokal dalam balutan desain modern dan elegan.
KKSU 2025 bukan hanya mempertegas eksistensi UMKM sebagai pilar ekonomi Sumut, tetapi juga membuktikan bahwa pelaku usaha lokal memiliki potensi besar untuk berkompetisi secara global. Melalui dukungan kebijakan dan kolaborasi multipihak, pemerintah daerah bersama Bank Indonesia berkomitmen mewujudkan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
Dengan kehadiran lebih dari 300 UMKM unggulan, KKSU 2025 menjadi simbol optimisme baru dalam membangun kemandirian ekonomi lokal yang berdampak luas bagi masyarakat Sumatera Utara dan Indonesia secara keseluruhan. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.