Biarkan Ulos Huta Raja Mengudara, dengan Jaringan Stabil Tanpa Jeda dari Indosat Ooredoo Hutchison


Hamparan alam Samosir yang memukau, berdiri megah 33 rumah adat Batak di Kampung Ulos Huta Raja. Rumah-rumah ini bukan hanya simbol arsitektur tradisional, tapi juga menjadi tempat hidup sekaligus ruang kerja bagi para penenun ulos—kebanyakan perempuan—yang menjaga warisan budaya Batak tetap bernyawa.

Salah satu rumah tertua bahkan sudah berusia lebih dari 350 tahun. Di antara atap ijuk yang menjulang, kehidupan tetap mengalir seperti benang ulos yang dipintal. Bantuan dari pemerintah melalui pembangunan galeri, kafe, hingga perbaikan atap rumah turut mendorong geliat kampung ini sebagai destinasi budaya.


“Dulu kami pasarkan ulos ke Medan dan Jakarta. Sekarang dengan galeri dan dipasarkan online (e-commerce, red), langsung kirim ke luar daerah, bahkan luar negeri,” ujar Antoni Simarmata, pengurus Huta Raja.

Fitri, jurnalis disrupsi.id yang juga tergabung dalam rombongan Indosat Media Gathering Medan Samosir 2025, mencoba membuktikan pernyataan Antoni tentang keberadaan ulos Huta Raja lewat gawainya.

Untungnya Fitri menggunakan kartu 3, yang merupakan bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison. Koneksi stabil dan tanpa jeda membuat Fitri bebas berselancar di internet menekuri beragam ulos Huta Raja. 

Dengan mengetik ulos Huta Raja pada kolom pencarian Google, ikon adat dan budaya Samosir ini bermunculan di banyak situs. 


Tak bisa dinafikan, derap langkah teknologi kian cepat. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi agar kesempatan tak terlewat. 

Hal ini sejalan dengan visi IOH untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, terutama melalui pemanfaatan teknologi dan konektivitas. 

Dalam sesi 'bertandang' ke Kampung Ulos, awak disrupsi.id sempat menanyakan terkait sinyal Indosat di area ini, mengingat Samosir sendiri terletak di jantung Danau Toba.

VP Head of Own Base Management Div. Own Base Management Sumatra, Maulana Muzaki mengatakan, sinyal Indosat cukup mampu mengatasi iklim Samosir. Untuk itulah pelanggan Indosat di Samosir cukup besar. 

"Untuk di Samosir, Indosat ekspansi cukup agresif dan populasi pelanggan di Samosir cukup besar," ujarnya dalam satu sesi wawancara. 

Berkat kemajuan teknologi, kini ulos hasil tenunan warga bisa dibeli secara online (daring, red) .

Pemasaran digital memberi napas baru bagi pengrajin. Terutama di musim liburan dan akhir pekan, jumlah pengunjung meningkat hingga 40 persen.

Yang membedakan ulos Huta Raja adalah motif dan bahan pewarna alami. Ulos di sini bisa dihargai dari Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah tergantung kompleksitasnya. Prosesnya memakan waktu hingga dua minggu: benang dipintal, dijemur, diberi warna alami dari daun salaon dan kulit kayu, kemudian ditenun dan diberi motif.


Motif “Bintang Maratur” adalah yang paling diminati. “Kami punya tim khusus untuk mengolah bahan pewarna alami,” tambah Antoni.

Di antara suara alat tenun tradisional, aroma kayu tua rumah adat, dan senyum ramah penenun, Kampung Ulos Huta Raja bukan sekadar tempat wisata—ia adalah ruang hidup budaya yang terus bernapas di tengah zaman yang bergerak cepat.

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال