disrupsi.id - Medan | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi angin kencang yang melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) terutama akibat fenomena angin Bahorok.
Cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan dan berdampak langsung pada sejumlah daerah, termasuk Kota Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Langkat
Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa angin kencang ini dipicu oleh gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis yang terbentuk di kawasan Laut Cina Selatan.
Siklon ini mendorong pergerakan massa udara dari barat menuju timur, melewati pegunungan Bukit Barisan, yang kemudian berubah menjadi angin kering berkecepatan tinggi saat memasuki wilayah timur Sumatera Utara.
"Fenomena ini disebut angin Bahorok. Ketika massa udara melewati pegunungan, terjadi percepatan angin yang cukup signifikan. Kecepatan angin tercatat mencapai 28 knot atau sekitar 50 km per jam, dengan tingkat kelembapan udara menurun hingga 41 persen,” ungkap Hendro, Rabu (11/6/2025).
BMKG mencatat bahwa angin Bahorok terutama terjadi pada siang hingga sore hari. Kondisi ini tidak hanya memicu peningkatan suhu udara, tetapi juga menurunkan kelembapan yang dapat memperparah dampak terhadap lingkungan dan infrastruktur.
Beberapa risiko yang patut diwaspadai akibat angin kencang ini antara lain pohon tumbang yang dapat mengganggu akses jalan dan jaringan listrik, kerusakan ringan pada bangunan, terutama atap dan struktur non-permanen hingga potensi peningkatan suhu panas yang dapat berdampak pada kesehatan, terutama bagi kelompok rentan," paparnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah-daerah yang kerap mengalami dampak langsung dari angin Bahorok. Warga diminta untuk tidak beraktivitas di bawah pohon rindang atau dekat bangunan yang rentan rusak akibat angin. Pemerintah daerah juga diminta untuk melakukan mitigasi dini, seperti pemangkasan pohon dan pemantauan infrastruktur vital.
"Kondisi atmosfer masih menunjukkan potensi angin kencang dalam dua hari ke depan. Kami terus memantau perkembangan melalui sistem prakiraan cuaca terbaru dan akan menyampaikan pembaruan jika diperlukan,” tambah Hendro. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.