Disrupsi.id, Medan – Amerika Serikat akhirnya ikut campur dalam serangan militer terhadap Iran. Keterlibatan ini diungkap langsung oleh Donald Trump melalui akun resminya di platform media sosial Truth Social, Jumat (21/6/2025).
Dalam unggahannya, Trump mengklaim bahwa militer AS telah sukses melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir utama milik Iran. Lokasi yang disebut menjadi sasaran utama adalah Fordow, disusul Natanz dan Esfahan.
"Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini sudah berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam keadaan aman dalam perjalanan pulang. Selamat kepada para pejuang Amerika kami yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. SEKARANG SAATNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini," tulis Trump.
Langkah ini diambil setelah lebih dari sepekan eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Ketegangan meningkat sejak 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, sebuah serangan udara dan operasi intelijen yang menyasar fasilitas nuklir, kompleks rudal, serta markas militer Iran.
Serangan-serangan ini disebut bertujuan untuk menghentikan pengembangan program nuklir Iran dan memperlemah kemampuan pertahanan strategis negara tersebut.
Sementara itu, stasiun televisi Iran, MehrNews, melaporkan bahwa kerusakan akibat serangan Amerika hanya terjadi di bagian terowongan akses masuk dan keluar fasilitas nuklir Fordow. Tidak ada keterangan resmi mengenai kerusakan yang lebih luas dari otoritas Iran sejauh ini. (pujo)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.