Israel Lancarkan Operasi Militer “Rising Lion”, Iran Balas dengan Serangan Drone Besar-besaran

Israel Lancarkan Operasi Militer “Rising Lion”, Iran Balas dengan Serangan Drone Besar-besaran


Disrupsi.id, Medan - Israel meluncurkan serangan militer besar "Rising Lion" yang menyasar sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz, lokasi produksi rudal balistik, dan personel militer utama. Operasi ini menyebabkan tewasnya Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, dan sebagian besar pimpinan angkatan udara Iran.

Militer Israel mengklaim aksi tersebut berdasarkan intelijen terbaru yang menunjukkan Iran telah mengumpulkan cukup bahan fisil untuk memproduksi hingga sembilan hulu ledak nuklir. Langkah ini disebut sebagai tindakan pencegahan terhadap ancaman nyata dari Teheran yang dianggap telah melampaui batas toleransi keamanan.

Menanggapi serangan tersebut, Iran menyebutnya sebagai “deklarasi perang” dan langsung meluncurkan sekitar 100 pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah Israel pada Jumat pagi. Mayoritas drone berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Angkatan udara Yordania juga dilaporkan berhasil menembak jatuh beberapa drone di wilayah udaranya

Sementara itu, laporan belum terverifikasi menyebutkan adanya korban jiwa dari kalangan sipil, termasuk anak-anak, di beberapa wilayah Teheran akibat serangan Israel.

Rusia mengecam serangan Israel dan menyebutnya “tidak dapat dibenarkan,” sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mendesak de-eskalasi untuk mencegah ketidakstabilan lebih lanjut. Tiongkok pun mengecam pelanggaran kedaulatan Iran dan memperingatkan potensi dampak serius serta menawarkan mediasi.

Uni Eropa, melalui Presiden Dewan Charles Michel, mengutuk eskalasi kekerasan dan menyerukan sanksi tambahan terhadap program drone dan rudal Iran. Inggris, meski menyuarakan keprihatinan serupa, lebih menekankan pentingnya jalur diplomasi daripada menambah tekanan sanksi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengecam serangan tersebut, sementara Oman menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Ketegangan ini langsung memicu lonjakan harga minyak dunia lebih dari 10 persen, mencerminkan kekhawatiran akan potensi potensi konflik yang lebih luas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa serangan ini bisa berlangsung selama beberapa hari, mengingat Iran masih menyiapkan serangan balasannya. Timur Tengah tetap dalam keadaan siaga tinggi, dengan risiko munculnya konflik yang lebih luas. (pujo)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال