disrupsi.id - Medan | Puluhan remaja anggota geng motor terlibat tawuran di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada Sabtu (10/5/2025) dini hari. Dalam insiden itu, satu orang meninggal dunia akibat luka bacok.
"Aksi brutal tersebut menewaskan satu remaja AP (18). Korban ditemukan bersimbah darah di tengah jalan," kata Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Tohap Sibuea, Senin (12/5/2025).
Kompol Tohap menyebutkan polisi meringkus 9 orang remaja yang terlibat dalam tawuran berdarah itu. Mereka antara lain berinisial Ir, MS, MA, MLH, LHL, MDKP, DRP, HR, dan AAL.
"Mereka mengaku berasal dari sejumlah kelompok geng motor, di antaranya Uyut, Timur Ready, Spartan, dan Ronsen," jelasnya.
Menurut Kompol Tohap kejadian bermula saat polisi mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya konvoi geng motor di Jalan Veteran, Desa Manunggal.
"Begitu menerima informasi, kami bersama personel Dit Samapta langsung turun ke lokasi. Di sana kami melihat sekelompok geng motor konvoi melawan arus. Kami segera lakukan pengejaran dan berhasil mengamankan satu orang pelaku," jelas Kompol Tohap.
Setelah itu, tim melakukan penyisiran hingga ke Pasar 6, Desa Manunggal, dan menemukan satu remaja dalam kondisi kritis akibat luka parah. Korban segera dilarikan ke RS Sinar Husni untuk mendapat pertolongan medis. Namun nyawanya tak tertolong.
"Atas insiden tersebut, kami dibantu Unit 1 Sat Reskrim langsung lakukan pengembangan dan pengejaran. Hasilnya, delapan pelaku lain berhasil kami amankan dalam waktu singkat," tambahnya.
Dari hasil interogasi, aksi tawuran ini merupakan kesepakatan antara geng Uyut, Timur Ready, Dokma, dan Ronsen yang ingin menyerang geng T3 yang berisi kelompok Spartan, Wak Ling, dan Buldam.
"Kelompok tawuran membawa senjata tajam yang kemudian berhasil diamankan oleh petugas sebagai barang bukti," terangnya.
Dia memastikan polisi terus mendalami motif di balik aksi tawuran tersebut. Selain itu petugas memburu pelaku lain yang diduga masih buron.
"Kami akan proses para pelaku secara hukum. Saat ini penyidikan masih terus berjalan untuk mendalami peran masing-masing pelaku dan kemungkinan keterlibatan pelaku lainnya," tegas Kompol Tohap. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.