Kompolnas Duga Kapolres Belawan Tembak Mati Remaja Tawuran Langgar Prosedur

disrupsi.id - Medan | Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menduga penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan terhadap remaja tawuran hingga meninggal dunia telah menyalahi prosedur.

"Dugaan awal kami, dalam konteks penembakan terdapat pelanggaran standar operasional prosedur," ujar Choirul Anam di Mapolda Sumut, Sabtu (10/5/2025).

Choirul Anam mengatakan terdapat indikasi yang terlihat nyata atas dugaan pelanggaran prosedur itu, yakni ukuran dari level ancaman dan level mengambil tindakan.

"Sampai saat ini kami belum bertemu dengan Kapolres Pelabuhan Belawan. Status Kapolres saat ini berada di Propam Mabes Polri untuk dilakukan proses," ucap Choirul Anam.

Choirul Anam menilai tindakan Polda Sumatera Utara (Sumut) menonaktifkan AKBP Oloan dari jabatannya merupakan suatu langkah positif. 

"Karena dengan nonaktif dalam proses pengungkapan semakin mudah. Kami mengapresiasi langkah Polda Sumut," urai Anam.

Menurutnya saat ini pihaknya menyerahkan penilaian secara ilmiah terkait kasus tersebut kepada Inspektorat Pengawas Umum (Itwasum) Mabes Polri.

"Kami mendapatkan fakta di tol Medan Belawan dalam peristiwa itu belasan remaja membawa senjata tajam serta menggunakan petasan hingga mengancam ruang steril di tol," ungkapnya.

Tak hanya itu, Choirul Anam mengaku saat ini pihaknya menunggu hasil uji laboratorium forensik atas penembakan itu.

"Saat itu Kapolres berhenti melihat remaja itu membawa senjata tajam. Lalu melakukan penembakan. Detail peristiwa penembakan ini direkam jejak tidak bisa diurai mata telanjang, harus diurai laboratorium forensik, itu yang kami tunggu," ucapnya.

Diketahui, AKBP Oloan Siahaan telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya. Dia melepaskan tembakan saat membubarkan puluhan pemuda yang tawuran di tol Belmera pada Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

Naas, dua orang remaja yang terlibat tawuran yakni MS (15) dan B (17) terkena tembakan itu. MS mengalami luka di bagian perut dan B terluka di bagian tangan. Namun belakangan MS meninggal dunia. Sedangkan B masih menjalani perawatan.

AKBP Oloan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Namun para pemuda yang terlibat tawuran bukannya membubarkan diri. Mereka menghadang mobil AKBP Oloan dengan celurit.

AKBP Oloan pun turun dari mobilnya. Saat itu, AKBP Oloan menyebutkan bahwa para pemuda yang tawuran ingin menyerangnya. Dia pun melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Belakangan diketahui dua orang remaja tertembak. (*)


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال