disrupsi.id - Langkat | Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution menyalurkan 1.600 polis asuransi ketenagakerjaan kepada nelayan di Kabupaten Langkat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sumut untuk memberikan jaminan perlindungan sosial bagi para pelaku sektor perikanan, yang berperan penting dalam menopang ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Bobby menekankan pentingnya asuransi bagi nelayan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap risiko kerja di laut.
“Nelayan merupakan garda terdepan dalam sektor pangan. Melalui program asuransi ini, kami ingin memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan rasa aman saat bekerja,” ujar Bobby dalam acara “Penyaluran Asuransi Nelayan Provinsi Sumut 2025” di Pendopo Jentera Malay, Kecamatan Stabat, Langkat.
Pada tahun 2025, Pemprov Sumut menargetkan 6.100 nelayan akan tercakup dalam program ini. Kabupaten Langkat menjadi penerima manfaat terbesar dengan alokasi 1.600 nelayan.
Program ini terintegrasi dalam skema Universal Coverage Jamsostek (UCJ) yang dijalankan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dan telah mulai bergulir sejak Februari 2025.
Bobby juga menyampaikan harapan agar manfaat asuransi tidak hanya berhenti pada nelayan, tetapi turut menyentuh keluarga mereka.
“Kami ingin ke depan, anak-anak dari nelayan yang menjadi peserta asuransi juga bisa terlindungi. Ini penting, agar bila terjadi risiko pada pencari nafkah, keluarga tetap memiliki jaminan,” tambahnya.
Asuransi yang diberikan mencakup risiko kecelakaan kerja dan kematian, serta diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi para nelayan yang mayoritas berasal dari kategori masyarakat berpendapatan rendah, khususnya pada desil 1 hingga 4.
Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemprov Sumut terhadap masyarakat nelayan. Ia menyebut bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi tulang punggung ekonomi Langkat, dengan kontribusi terhadap PDRB daerah mencapai 44,34%.
“Nelayan merupakan kelompok rentan yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Dengan bantuan asuransi ini, mereka kini memiliki perlindungan dasar yang sangat dibutuhkan,” kata Syah Afandin yang akrab disapa Ondim.
Salah satu nelayan penerima manfaat, Ahmad Tajudin, mengaku bersyukur atas kepedulian pemerintah. Ia telah berprofesi sebagai nelayan sejak usia 17 tahun dan mengatakan bahwa asuransi ini memberi rasa aman selama melaut.
“Kami para nelayan sangat terbantu dengan adanya perlindungan ini. Semoga program seperti ini terus berlanjut,” ujar Tajudin.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Bagian Utara I Nyoman Suarjaya, unsur Forkopimda Langkat, OPD dari Pemprov dan Pemkab, penyuluh perikanan, serta ratusan nelayan. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.