disrupsi.id - Medan | Calon Gubernur Sumatera Utara petahana Edy Rahmayadi bersama wakilnya Hasan Basri Sagala membalas sentilan yang dilayangkan lawan mereka Bobby Nasution -Surya. Pasalnya Bobby Nasution sempat menyinggung masalah jalan rusak di Sumut saat kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Gubernur Sumut itu menegaskan jalan rusak yang disinggung Bobby Nasution bukanlah jalan provinsi, melainkan jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
"Masalah infrastruktur. Infrastruktur yang disebut oleh Bobby itu di perbatasan perbatasan itu jalan nasional. Itu jalan jalannya Jokowi (Presiden ) yang belum terselesaikan, Mulyono," kata Edy Rahmayadi usai pencabutan nomor urut pasangan calon gubernur di Hotel Mercure Medan, Selasa (24/9/2024).
Pasangan Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala sendiri mendapatkan nomor urut 2 di Pilgub Sumut. Nomor 2 menurut Edy pertanda dua periode kepemimpinannya.
"Nomor dua itu tandanya dua periode. Program yang dilakukan kenapa saya katakan tadi nomor 2 itu dua periode karena program kami yang satu periode belum terselesaikan," ujarnya.
Oleh karena itu, Edy bertekad menuntaskan pekerjaannya pada periode sebelumnya saat bersama Musa Rajek Shah (Ijeck). Masalah yang akan diselesaikan di antaranya pendidikan, kesehatan, pertanian hingga pariwisata.
"Masalah pendidikan, kesehatan. Kesehatan ini khusus kita stunting masih 21 persen. Yg ketiga adalah masalah infrastruktur. Yang keempat adalah pertanian dan perkebunan. Yang kelima adalah pariwisata. Super super prioritas ada di danau Toba. Ini yang harus diselesaikan," tegasnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution menyinggung kondisi infrastruktur, terutama jalan yang rusak di berbagai wilayah Sumut. Masalah ini menurutnya, adalah “cerita klasik” yang tak kunjung selesai dari masa ke masa.
"Kita tahu semua, Sumatera Utara ini provinsi yang luar biasa, provinsi terbesar di Pulau Sumatera dan kita sering dengar cerita, cerita klasik sekali, cerita klasik yang kalau kita jalan-jalan dari Aceh, jalan-jalan dari Sumatera Barat kalau kita naik mobil, kalau disupiri nggak usah, Begitu tahu tujuan ke Sumut tahu kita kapan sampainya. Kapan sampainya? Pas kepala kita kejedot di mobil, " ucapnya.
Bobby juga menyoroti anggaran besar yang sudah digelontorkan untuk perbaikan infrastruktur di Sumatera Utara. Pada tahun 2022, di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, Pemprov Sumut menghabiskan Rp2,7 triliun hanya untuk proyek jalan. Namun, hasilnya menurut Bobby belum signifikan.
"Infrastruktur memang perlu pembiayaan, infrastruktur perlu uang, provinsi Sumut APBD nya dibilang besar kali juga nggak, tapi harus nya dengan 14 triliun lebih satu tahun, 2,7 triliun untuk jalan harusnya kalau bisa selesai proyek itu mungkin agak sedikit enak, tapi kalau tak selesai agak gerak juga jalanan di Sumatera Utara," ucapnya. (*)
Baca Juga
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.