Disrupsi.id, Langkat - Tim Basarnas Medan berhasil mengevakuasi lima orang nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara di Selat Malaka. Para nelayan tersebut terdampar usai kapal yang mereka tumpangi karam setelah diterjang ombak pada Minggu (7/7/2024)
Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari, mengatakan kejadian bermula ketika kapal nelayan tersebut berangkat dari Pangkalan Brandan menuju Tuasan (Rompon) yaitu lokasi biasa para nelayan mencari ikan pada Minggu (7/7/2024) subuh.
"Kapal yang mengangkut nelayan tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 Wib. Selanjutnya nelayan menambatkan kapalnya di atas tuasan tersebut," kata Mustari, Rabu (10/7/2024).
Namun sekitar pukul 19.00 Wib, badai dan ombak yang tinggi menerjang daerah tersebut yang menyebabkan air masuk ke kapal. Banyaknya air yang masuk menyebabkan para nelayan tidak sempat menguras dan menyebabkan kapal tenggelam.
"Selanjutnya kelima nelayan tersebut kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan cara mengapung di atas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber," ujarnya.
Dia menyebutkan sebuah kapal MV. Mersk Qinzhou berbendera Singapura melintasi kawasan tersebut dan menyelamatkan kelima nelayan pada Senin (8/7/2024) sore sekitar pukul 16.00 Wib. Kejadian itu langsung dilaporkan kepada agen kapal yang berada di Indonesia dan meneruskan ke Basarnas Medan.
"Begitu dapat informasi tersebut, Basarnas bersama TNI AL Belawan, Ditpolairud Polda Sumut, Syahbandar Belawan, Otoritas Pelabuhan Belawan berupaya untuk melakukan penyelamatan. Kita berkoordinasi dengan agen kapal dan Nahkoda MV. Mersk Qinzhou dan kita menyepakati akan melakukan intercept pada titik koordinat yang sudah kita tentukan," jelasnya
Kemudian nahkoda Kapal SAR RB 203 Belawan bersama dua orang ABK bergerak menuju lokasi intercept yang berjarak sekitar 90 NM (Nautical Mile) menuju perairan Selat Malaka dari Pelabuhan Belawan pada Selasa (9/7/2024) sekitar pukul 23.50 Wib malam. Di sana kelima nelayan tersebut dievakuasi.
"Kelima nelayan telah dievakuasi dan tiba di Pelabuhan Belawan sekitar pukul 04.05 Wib dalam keadaan selamat baik ABK dan kelima nelayan. Kami sangat bersyukur bahwa operasi penyelamatan ini berjalan lancar dan semua nelayan yang terdampar telah berhasil dievakuasi dengan selamat," tambah Mustari. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.