Ingin Mulai Investasi Saham? Kenali Perusahaan Tercatat di BEI


disrupsi.id - Medan | Di balik pergerakan grafik saham dan simbol-simbol kode di layar perdagangan, terdapat kisah nyata dari ratusan perusahaan yang menjalankan bisnis riil di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini dikenal sebagai Perusahaan Tercatat, yaitu entitas bisnis yang telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan membuka kesempatan bagi publik untuk menjadi bagian dari kepemilikannya.

Perusahaan Tercatat merupakan komponen krusial dalam sistem pasar modal Indonesia. Mereka berasal dari berbagai sektor industri dari energi, keuangan, hingga teknologi dan beragam skala usaha.

Memahami karakteristik dan klasifikasi Perusahaan Tercatat sangat penting bagi calon investor yang ingin membuat keputusan investasi cerdas dan bertanggung jawab. Pasalnya, membeli saham berarti membeli kepemilikan dalam sebuah perusahaan, bukan sekadar bertransaksi angka di bursa.

Untuk memudahkan pemahaman, BEI telah mengelompokkan Perusahaan Tercatat ini ke dalam dua belas sektor industri utama. Pengelompokan ini dinamakan IDX Industrial Classification (IDX-IC), yang mulai diterapkan pada awal tahun 2021.

"Klasifikasi ini bukan sekadar administratif, melainkan alat penting bagi investor untuk membaca arah pertumbuhan bisnis di Indonesia. Informasi mengenai IDX-IC, dapat investor akses melalui website BEI www.idx.co.id/id/produk/saham/," kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI), Pintor Nasution.

Menurut Pintor sektor energi, menaungi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi, produksi, dan distribusi sumber daya energi seperti minyak, gas, serta energi terbarukan.

"Di sektor ini, kita mengenal nama-nama besar yang berperan penting dalam menyediakan energi untuk negeri. Di sisi lain, sektor bahan baku mencakup industri dasar seperti pertambangan logam, semen, dan kimia dasar," jelasnya.

Sektor industri berisikan perusahaan-perusahaan manufaktur dan konstruksi yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur strategis. Ada pula sektor barang konsumsi primer, yang berisi perusahaan makanan, minuman, dan kebutuhan pokok sehari-hari.

"Adapun beberapa nama Perusahaan Tercatat pada sektor ini mungkin sudah familiar karena produknya akrab kita konsumsi setiap hari," paparnya.

Sementara itu, sektor barang konsumsi non-primer memuat perusahaan yang menyediakan barang sekunder atau tersier seperti kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, dan produk gaya hidup.

"Tak kalah penting, sektor kesehatan menjadi penopang dalam masa krisis seperti pandemi, dengan kehadiran rumah sakit, maupun produsen obat-obatan," ungkapnya m

Sektor keuangan merupakan salah satu sektor paling dominan di BEI, karena mencakup berbagai bank, serta perusahaan pembiayaan, asuransi, dan sekuritas. Di sektor ini, stabilitas dan tata kelola perusahaan menjadi sangat penting karena berhubungan langsung dengan kepercayaan publik.

Perusahaan pengembang perumahan, gedung perkantoran, dan kawasan industri tergolong dalam sektor properti dan real estate. Sementara itu, sektor teknologi mulai menunjukkan geliatnya dalam beberapa tahun terakhir, ditandai dengan masuknya perusahaan-perusahaan berbasis digital.

"Selain itu, sektor infrastruktur mencakup perusahaan penyedia layanan dasar, yang menghubungkan seluruh Indonesia lewat jaringan komunikasi," urainya.

Di sektor transportasi dan logistik, terdapat perusahaan pelayaran, ekspedisi, dan maskapai penerbangan, yang memastikan pergerakan manusia dan barang tetap berjalan. Sektor terakhir adalah utilitas, yang mencakup penyedia layanan listrik, air, dan gas atau elemen-elemen yang menopang kehidupan modern.

Dari sisi struktur kepemilikan, perusahaan juga memiliki beberapa variasi. Ada perusahaan publik yang dimiliki masyarakat luas melalui sahamnya yang diperdagangkan di BEI.

"Ada juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang walaupun dikuasai negara, namun sebagian sahamnya telah dilepas ke publik. Selain itu, semakin banyak perusahaan swasta, baik lokal maupun multinasional, yang memilih mencatatkan sahamnya di BEI," ucapnya.

Fenomena yang cukup baru yakni masuknya startup digital ke BEI, yang menunjukkan bahwa ekosistem pasar modal semakin inklusif dan dinamis. BEI membagi Perusahaan Tercatat ke dalam empat papan perdagangan yang berbeda. Papan Utama diperuntukkan bagi perusahaan besar yang memiliki rekam jejak panjang, stabilitas keuangan, dan tata kelola yang baik.

"Di sinilah banyak perusahaan dengan fundamental yang baik dan biasanya menjadi pilihan utama investor jangka panjang," pungkasnya.

Ada pula Papan Utama Ekonomi Baru yang memiliki karakter seperti Perusahaan Tercatat pada Papan Utama dengan karakter tambahan pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan kegiatan usaha yang menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan jasa yang memiliki kemanfaatan sosial.

"Papan Pengembangan adalah tempat bagi perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan, namun memiliki prospek dengan tingkat risiko yang lebih tinggi," ucap Pintor.

Terakhir, Papan Akselerasi yakni jalur khusus bagi perusahaan kecil, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta startup yang ingin mengakses pasar modal sebagai sumber pendanaan usahanya dengan proses yang lebih ringan. Papan ini menunjukkan komitmen BEI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari akar rumput.

"Memahami sektor dan papan pencatatan bukan hanya penting bagi kalangan profesional saja, masyarakat umum yang mulai melirik investasi di pasar modal juga perlu memahami hal tersebut karena akan sangat membantu dalam menyusun strategi dan mengambil keputusan," sebutnya.

Karena dalam investasi, prinsip utama jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang. Artinya, tempatkan dana pada berbagai jenis aset, sektor, dan perusahaan untuk mengurangi dampak jika ada satu aset yang merugi. Investor dapat mengalokasikan dananya ke sektor-sektor yang ia pahami, sesuai tujuan keuangannya dan profil risikonya.

Lebih dari sekadar angka dan grafik, Perusahaan Tercatat ini adalah wajah dari ekonomi Indonesia. Mereka menciptakan nilai, lapangan kerja, dan inovasi. Dengan menjadi bagian dari pasar modal, masyarakat tidak hanya berinvestasi untuk keuntungan pribadi, tetapi juga ikut serta dalam membangun negeri.

"Investasi yang cerdas dimulai dari pemahaman yang utuh. Maka, mengenali siapa saja Perusahaan Tercatat di BEI dari sektor mereka, jenis usahanya, hingga papan pencatatannya adalah langkah awal menuju keputusan investasi yang bijak dan bertanggung jawab. Di pasar modal, pengetahuan bukan sekadar kekuatan; ia adalah pelita dalam setiap langkah investasi," bebernya. (*)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال