disrupsi.id - Medan | Harga daging ayam di Sumatera Utara (Sumut) terus melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga daging ayam saat ini dipengaruhi oleh harga pakan yang bertahan mahal yakni Rp7.000 per kilogram.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut Gunawan Benjamin mengatakan di Kota Medan harga daging ayam terus bergerak naik hingga dijual Rp38.000 per kg. Bahkan di kota lainnya seperti Sibolga, harga daging ayam saat ini menyentuh Rp44.000 per kg.
"Kenaikan harga daging ayam yang banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan, tentunya menyisahkan pertanyaan apakah harga daging ayam akan kembali naik harganya. Mengingat harga jagung sejauh ini masih bertahan mahal di kisaran Rp7.000 perkilogram," kata Gunawan, Minggu (25/2/2024)
Gunawan menyebutkan kenaikan harga daging ayam seperti sekarang telah menekan omset penjualan pedagang, yang pada akhirnya akan menekan sisi produksinya.
"Jadi sudah bisa dipastikan bahwa peternak akan melakukan penyesuaian dari sisi produksi. Untuk mengurangi biaya operasional yang diakibatkan oleh kenaikan biaya pemeliharaan, serta menghindarkan peternak dari produksi yang melimpah yang justru bisa memicu kerugian. Saya yakin, pelaku pasar ayam tengah mencari titik keseimbangan antara harga dan produksi," ujarnya.
Menurut Gunawan sejak kenaikan harga daging ayam, pedagang mengalami penurunan omset sekitar 30 persen. Ada subtitusi dimana konsumen ayam beralih membeli ikan segar. Karena harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga daging ayam. Sehingga produksi juga akan disesuaikan di level tertentu untuk menghindari kerugian.
"Dan dari hasil observasi, penjualan daging ayam pada awal perayaan tahun baru (31 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024) sejauh ini masih menjadi titik puncak penjualan tertinggi yang belum mampu diimbangi di penjualan selanjutnya. Bahkan Pemilu pada 14 Februari kemarin juga belum mampu menjadi pendorong peningkatan penjualan daging ayam," urainya.
Gunawan menambahkan jika tanpa ada penurunan harga pakan ternak (jagung), maka harga daging ayam diproyeksikan akan bertahan di level saat ini hingga menjelang Ramadan nantinya.
"Demand atau permintaan menjelang ramadhan memang bisa mendorong kenaikan harga daging ayam meskipun sesaat. Namun saya masih pesimis konsumsinya akan mampu melampaui konsumsi saat perayaan tahun baru," paparnya. (*)
Baca Juga
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
Tags
Ekbis