Krisis Kelaparan Meningkat di Gaza, Bayi Berusia Lima Bulan Meninggal di Pelukan Ibunya

Zainab, meninggal karena kelaparan ekstrim (cnn)

disrupsi.id - Palestina|
Seorang bayi perempuan Palestina berusia lima bulan meninggal akibat malnutrisi parah di pelukan ibunya pada Jumat (25/7) di Gaza. Kepergiannya menambah panjang daftar korban krisis kelaparan yang terus memburuk di wilayah tersebut, meskipun telah memicu kemarahan internasional.

Bayi tersebut bernama Zeinab Abu Halib. Ia meninggal dunia ketika sang ibu, Israa Abu Halib, tengah berjuang membawanya ke rumah sakit di Gaza bagian selatan.

“Zeinab sudah bolak-balik dirawat di rumah sakit selama tiga bulan terakhir,” ujar Israa pada Sabtu, (26/7). “Saya harus berjalan lebih dari 30 menit karena tidak ada kendaraan... Jalan tanahnya sangat panjang, cuaca panas sekali, tapi saya tetap berjalan meskipun saya juga lapar dan tidak punya air.”

Dalam perjalanan yang melelahkan itu, Israa merasakan keanehan dari tubuh anaknya.

“Tiba-tiba saya merasa dia berhenti bergerak dan bernapas; tubuhnya menjadi lebih berat,” katanya dengan suara bergetar. "Saya sudah tidak tahu harus berkata apa lagi. Berapa banyak bayi tak berdosa seperti Zeinab yang harus mati kelaparan agar dunia mau membuka mata?” serunya.

Menurut Dr. Munir al-Boursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Zeinab meninggal karena komplikasi akibat malnutrisi parah.

“Dia dibiarkan merana hingga tubuhnya tinggal kulit membungkus tulang,” tulisnya dalam sebuah unggahan di platform X.

Ia menambahkan bahwa lebih dari 260.000 anak-anak di bawah usia lima tahun di Gaza saat ini menderita malnutrisi.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 122 orang telah meninggal akibat malnutrisi sejak konflik dimulai pada tahun 2023, termasuk 83 anak-anak. Mayoritas kematian tersebut terjadi sejak awal Maret, ketika Israel melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Meskipun larangan itu sebagian dicabut pada akhir Mei, organisasi bantuan kemanusiaan menyatakan bahwa volume bantuan yang masuk masih jauh dari cukup. Akibatnya, malnutrisi menyebar luas di kalangan penduduk Gaza, terutama anak-anak dan perempuan.

Organisasi Dokter Lintas Batas (Doctors Without Borders) melaporkan bahwa dalam pemeriksaan yang mereka lakukan pekan lalu, seperempat anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun serta ibu hamil dan menyusui yang datang ke fasilitas kesehatan mereka mengalami malnutrisi. Mereka juga mencatat bahwa jumlah pasien yang mereka tangani karena malnutrisi telah meningkat empat kali lipat sejak 18 Mei.

Kematian Zeinab menjadi potret tragis dari krisis kemanusiaan yang terus berlangsung. Di balik angka dan statistik, ada nyawa-nyawa kecil yang meregang dalam diam. Dan dunia, hingga kini, masih belum benar-benar bangun. (cnn)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال