Fotografer dan Wartawan Tertembak Saat Liput Kerusuhan di Los Angeles

Fotografer dan Wartawan Tertembak Saat Liput Kerusuhan di Los Angeles
Nick Stern saat Menjalani Perawatan (Foto Istimewa)

Disrupsi.id, Los Angeles — Seorang fotografer berita asal Inggris, Nick Stern, harus menjalani operasi darurat setelah tertembak peluru plastik saat meliput demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi oleh aparat di Los Angeles, Amerika Serikat.

Insiden itu terjadi pada Minggu, di tengah kericuhan antara demonstran dan aparat kepolisian di luar sebuah toko Home Depot di Paramount, wilayah selatan Los Angeles. Stern, yang dikenal luas sebagai fotografer berita berpengalaman, terkena peluru tidak mematikan berukuran tiga inci yang menembus bagian belakang pahanya.

“Ada sesuatu yang keras mencuat dari belakang kaki saya dan kaki saya basah oleh darah,” ungkap Stern, dikutip dari BBC.

Ia langsung dilarikan ke Long Beach Memorial Medical Centre, di mana dokter melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru tersebut. Saat ini, kondisinya dilaporkan stabil dan sedang dalam masa pemulihan.

"Saya berada di sana mengenakan kartu pers di leher, juga kamera besar tergantung di leher saya," katanya.

Meskipun cedera, Stern mengatakan ia bersemangat untuk kembali bekerja.

"Saya akan kembali ke lapangan segera setelah kondisi saya membaik, Ini terlalu penting dan perlu didokumentasikan." ujar Stern..

Protes yang berlangsung selama tiga hari terakhir ini dipicu oleh tindakan agresif petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap komunitas imigran. Banyak warga menilai operasi penangkapan ini tidak hanya sewenang-wenang, tetapi juga mengintimidasi komunitas yang selama ini hidup berdampingan secara damai.

Situasi semakin memanas setelah Presiden Donald Trump mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional ke California guna menangani demonstrasi. Trump menyebut tindakan ini sebagai langkah federal untuk mengendalikan kekacauan.

Namun, Gubernur California Gavin Newsom dari Partai Demokrat mengecam keras keputusan tersebut. Ia menuduh Gedung Putih memperkeruh keadaan dengan menunjukkan kekuatan militer di wilayah sipil dan mendesak agar pasukan ditarik keluar.

Di sisi lain, jurnalis Australia Lauren Tomasi dari 9 News juga menjadi korban serupa. Ia tertembak peluru tidak mematikan saat sedang merekam sebuah berita di lokasi yang sama. Hingga saat ini, Kepolisian Los Angeles belum memberikan tanggapan resmi atas insiden yang melibatkan dua jurnalis tersebut.

Nick Stern menambahkan bahwa tindakan ICE sangat mengganggu stabilitas sosial masyarakat setempat.

“Komunitas di LA sangat erat dan sangat kompak. Jadi organisasi luar seperti ICE datang dan memindahkan -apa pun sebutannya, memindahkan, menculik orang dari masyarakat- tidak akan berjalan dengan baik sama sekali,” tegasnya.

Stern mengatakan sebelumnya dia juga mengalami cedera setelah terkena peluru tidak mematikan saat meliput protes di LA pada tahun 2020 setelah kematian George Floyd.

George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, terbunuh saat ditangkap oleh polisi kulit putih Derek Chauvin pada tahun 2020. Chauvin dijatuhi hukuman 22 tahun penjara atas pembunuhannya

Langkah-langkah keras Trump terhadap imigran ini disebut sebagai bagian dari strategi kampanye dan janji politik dalam masa jabatan keduanya, yang menuai pro dan kontra secara luas. (pujo)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال