Etalase Barang Impor Luxury

Edy Rahmayadi Janjikan Pemekaran Nias: Semoga Nias Jadi Provinsi Baru


disrupsi.id - Nias | Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi menegaskan jika menang Pilgub Sumut 2024, akan ikut berjuang untuk pemekaran Kepulauan Nias dari Sumut menjadi provinsi baru. Pemekaran ini dilakukan semata mata demi pemerataan dan percepatan pembangunan.

"Saya akan ikut berjuang untuk pemekaran Kepulauan Nias dari Sumut. Semoga Nias menjadi suatu provinsi baru ke depan," kata Edy Rahmayadi saat kampanye di Desa Adat Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Jumat (15/11/2024).

Edy yang berpasangan dengan wakilnya Hasan Basri Sagala mengaku telah menyiapkan program prioritas pembangunan lewat pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perkebunan, serta pariwisata untuk Nias Selatan.

"Pendidikan, rata-rata lama sekolah masih rendah, masih 6,48 tahun. Karenanya pendidikan untuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, harus kita pacu, ini prioritas kita," ungkap Edy Rahmayadi.

Saat Edy Rahmayadi masih menjabat Gubernur Sumut periode 2018 -2023 beberapa sekolah tingkat atas yang baru dihadirkan termasuk sarana dan prasarananya terus dibenahi di Nisel. Begitu juga dengan infrastruktur. Dari total panjang 23,7 km jalan provinsi di Nisel, terdapat 11,6 km jalan dalam kondisi rusak. 

"Ini akan terus kita benahi ke depan. Karena itu, saya mengharapkan dukungan masyarakat Nisel agar memilih kami di Pilgub Sumut pada 27 November 2024. Sambil kita benahi ini semua, sambil juga kita mempersiapkan Kepulauan Nias ini siap untuk menjadi provinsi baru ke depan," ujar Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengungkapkan sudah delapan kali berkunjung ke Pulau Nias. Setiap kunjungannya ke Kepulauan Nias, selalu dalam misi pembangunan. Oleh karena itu, Edy Rahmayadi mengatakan tidak asing lagi dengan pulau ini.

"Saya sejak Pangdam sampai sekarang sudah delapan kali ke sini. Saat menjabat Pangkostrad, saya pernah mengirim 3 genset kapasitas besar ke Pulau Nias saat listrik padam di seluruh kepulauan itu tahun 2016. Saya kirim pakai hercules (pesawat), tapi karena nggak bisa landing di lapangan di Nias ini, akhirnya mendarat di Sibolga dan dibawa pakai kapal ke sini," sebut Edy Rahmayadi.

Di berbagai sektor, lanjut Edy, sudah banyak program berjalan di Pulau Nias. Terakhir adalah proyek multiyears Rp 2,7 triliun untuk pembangunan jalan, meskipun belum sempat berjalan.

"Belum sempat dibangun di Nias ini, namun karena berakhir masa jabatan saya 5 September 2023 lalu, akhirnya proyek itu dihentikan, supaya nanti kalau itu jadi, biar tidak menjadi karpet merah bagi Edy untuk jadi gubernur lagi," jelasnya.

Sementara itu Ketua DPC PDIP Nias Selatan Penyabar Nakhe mengatakan banyak hal yang sudah dilakukan Edy Rahmayadi di Nias saat menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023, khususnya di Nias Selatan. Namun ia mengatakan masih banyak program yang tertunda.

"Di awal periode pertama kemarin beliau memang fokus bayar hutang warisan gubernur sebelumnya ke 33 kabupaten/kita. Selesai itu, beliau yang berniat menggencarkan membangun Nias, datang covid-19 yang memaksa refocusing anggaran harus dilakukan, dan banyak program pembangunan tertunda, tidak saja di Nias tapi di seluruh daerah di Sumut," paparnya. (*)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال