disrupsi.id - Medan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara mencatat per Februari 2024, penyaluran kredit kepada UMKM (usaha mikro kecil menengah) di Sumatera Utara mencapai Rp78,69 triliun dengan pertumbuhan sebesar 12,46 persen yoy.
"Upaya untuk memperluas akses keuangan bagi UMKM terus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Wan Nuzul Fachri,Sabtu (20/4/2024).
Menurutnya pertumbuhan kredit UMKM yang cukup signifikan didorong oleh pertumbuhan kredit segmen usaha mikro yang memiliki share outstanding terhadap kredit UMKM total sebesar 50,51 persen, diikuti oleh segmen kecil 28,02 persen dan menengah 21,47 persen.
"Andil kredit UMKM terhadap total kredit juga telah melewati target yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 30 persen," jelasnya.
Pola penyaluran kredit mikro mulai mendominasi dibandingkan segmen kredit lainnya sejak akhir 2021, yang sebelumnya didominasi oleh kredit menengah. Pergeseran segmen kredit UMKM ini dipengaruhi oleh munculnya beragam jenis usaha perorangan dalam era new normal sehingga kredit yang disalurkan kepada kelompok mikro lebih besar dibandingkan kelompok lainnya.
"Penyaluran kredit konsumtif yang semakin meningkat turut mendorong pemulihan pertumbuhan kredit provinsi secara keseluruhan," terangnya.
Kredit konsumtif secara stabil mengalami pertumbuhan selama setahun terakhir dan pada Februari 2024 mencapai Rp78,17 triliun atau bertumbuh 10,91 persen yoy. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan kepercayaan konsumen dan akses yang lebih baik ke layanan keuangan.
"Pertumbuhan konsumtif utamanya ditopang oleh kredit rumah tangga lainnya dan multiguna yang bertumbuh 11,01 persen yoy, kredit kepemilikan rumah tinggal (KPR) yang mencapai 9,39 persen yoy, dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB) yang mencapai 16,92 persen yoy," urainya.
Wan Nuzul Fachri menyebutkan salah satu faktor yang mendorong konsumsi adalah peningkatan konsumsi pada saat libur sekolah serta natal dan tahun baru. Selain itu juga turut dipengaruhi oleh respons perbankan dalam menurunkan suku bunga kredit konsumsi dengan tujuan mendorong tingkat konsumsi masyarakat sejak pandemi.
"Rata-rata suku bunga perbankan sebelum pandemi yang tercatat di atas 11 persen terus menurun hingga 10,19 persen pada triwulan IV 2023," ungkapnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
Tags
Ekbis