Etalase Barang Impor Luxury

Puluhan Kendaraan Mogok Massal Usai Diisi Solar, Pertamina Minta SPBU Tanggung Jawab

disrupsi.id - Medan | Video puluhan kendaraan mengalami mogok massal setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU yang berada di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara viral di media sosial.

Belakangan terungkap bahwa kendaraan yang mengalami mogok massal itu diduga karena petugas SPBU salah isi BBM yang harusnya pertalite menjadi solar.

Dalam video yang beredar, tampak puluhan sepeda motor berada di SPBU tersebut karena mogok. Salah seorang wanita yang motornya mogok mengaku awalnya mengisi BBM jenis pertalite di SPBU tersebut. Akan tetapi setelah mengisi BBM, sepeda motornya malah tidak bisa dinyalakan.

"Sial kali nasib ku, ngisi minyak, tapi malah mogok kereta (motor) ku. Inilah korban semua di SPBU Patumbak. Habis ngisi BBM langsung mogok. Termasuk lah kereta ku baru keluar dari bengkel semalam," ujar wanita tersebut.

Awalnya, ia mengira motornya mogok lantaran mengalami kerusakan setelah servis di bengkel. Namun kendaraan yang motornya mogok setelah mengisi BBM di SPBU tersebut terus berdatangan.

"Gak bisa hidup kereta, bau minyak solar, mogok semua. Bukan cuma kereta, tapi ada becak dan mobil juga ada beberapa yang mogok tadi. Kena zonk kami ngisi minyak di SPBU ini. Habis puluhan kereta," ungkapnya.

@disrupsi Puluhan Kendaraan Mogok Usai Diisi Solar, Pertamina Minta SPBU Tanggung Jawab disrupsi.id - Medan | Puluhan kendaraan mengalami mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU yang berada di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Belakangan terungkap bahwa kendaraan yang mengalami massal itu diduga karena petugas SPBU salah isi BBM yang harusnya pertalite menjadi solar. Dalam video yang beredar, tampak puluhan sepeda motor berada di SPBU tersebut karena mogok. Salah seorang wanita yang motornya mogok mengaku awalnya mengisi BBM jenis pertalite di SPBU tersebut. Akan tetapi setelah mengisi BBM, sepeda motornya malah tidak bisa dinyalakan. "Sial kali nasib ku, ngisi minyak, tapi malah mogok kereta (motor) ku. Inilah korban semua di SPBU Patumbak. Habis ngisi BBM langsung mogok. Termasuk lah kereta ku baru keluar dari bengkel semalam," ujar wanita tersebut. Awalnya, ia mengira motornya mogok lantaran mengalami kerusakan setelah servis di bengkel. Namun kendaraan yang motornya mogok setelah mengisi BBM di SPBU tersebut terus berdatangan. "Gak bisa hidup kereta, bau minyak solar, mogok semua. Bukan cuma kereta, tapi ada becak dan mobil juga ada beberapa yang mogok tadi. Kena zonk kami ngisi minyak di SPBU ini. Habis puluhan kereta," ungkapnya. Dalam video itu, tampak beberapa orang terpaksa mendorong motornya. Mereka mencoba meminta pertanggungjawaban pemilik SPBU. Namun tidak mendapatkan respon. Terpisah, Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut Susanto August Satria mengatakan kejadian itu terjadi di SPBU 14.203.180, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Dia mengakui telah terjadi human error saat pengisian BBM. "Telah terjadi human error atau kesalahan manusia yang melibatkan petugas bongkar SPBU saat penerimaan produk BBM dari mobil tangki BBM pada Senin 26 Februari 2024," kata Satria. Menurutnya saat itu petugas bongkar BBM mengarahkan mobil tangki untuk produk Pertalite ke tangki pendam yang bukan peruntukkannya. Sehingga tanki pendam jenis Pertalite terisi bukan oleh produk seharusnya. "Dengan adanya kejadian ini, SPBU telah menghentikan penjualan BBM ke konsumen," tegasnya. Menurut Satria Pertamina memastikan akan memberikan sanksi kepada SPBU terkait kesalahan menyuplai ke tangki pendam produk BBM, hingga konsumen membeli BBM yang terkontaminasi atau produk yang tidak seharusnya. "Sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi administrasi yakni penghentian pasokan sementara selama sebulan khusus pertalite," jelasnya. Tak hanya itu, tambah Satria, Pertamina telah menginstruksikan SPBU tersebut untuk bertanggungjawab kepada kendaraan yang terdampak. "Konsumen yang terdampak silakan menghubungi atau melapor ke SPBU tersebut untuk ditangani lebih lanjut," pungkasnya. #longervideos #tiktokberita #viralvideos #beritaterbaru #beritaterkini #beritahariini #beritatiktok #breakingnews #beritaindonesia_ #fypシ #fypシ゚viral #fyp #pertamina #pombensin #bbm #pertalite #CapCut ♬ original sound - Disrupsi

Dalam video itu, tampak beberapa orang terpaksa mendorong motornya. Mereka mencoba meminta pertanggungjawaban pemilik SPBU. Namun tidak mendapatkan respon.

"Ramai ini gais, pekerjanya pun bingung, manajernya gak nampak. Bisa dituntut ini. Kami pertama gak tau. Baru ngisi minyak pertalite. Tapi setelah itu terpaksa dibawa ke bengkel. Ternyata sudah bercampur minyaknya dengan solar. Makanya mogok semua motor kami," ungkap pengendara lainnya.

Terpisah, Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut Susanto August Satria mengatakan kejadian itu terjadi di SPBU 14.203.180, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Dia mengakui telah terjadi human error saat pengisian BBM.

"Telah terjadi human error atau kesalahan manusia yang melibatkan petugas bongkar SPBU saat penerimaan produk BBM dari mobil tangki BBM pada Senin 26 Februari 2024," kata Satria.

Menurutnya saat itu petugas bongkar BBM mengarahkan mobil tangki untuk produk Pertalite ke tangki pendam yang bukan peruntukkannya. Sehingga tanki pendam jenis Pertalite terisi bukan oleh produk seharusnya.

"Dengan adanya kejadian ini, SPBU telah menghentikan penjualan BBM ke konsumen," tegasnya.

Menurut Satria Pertamina memastikan akan memberikan sanksi kepada SPBU terkait kesalahan menyuplai ke tangki pendam produk BBM, hingga konsumen membeli BBM yang terkontaminasi atau produk yang tidak seharusnya.

"Sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi administrasi yakni penghentian pasokan sementara selama sebulan khusus pertalite," jelasnya.

Tak hanya itu, tambah Satria, Pertamina telah menginstruksikan SPBU tersebut untuk bertanggungjawab kepada kendaraan yang terdampak.

"Konsumen yang terdampak silakan menghubungi atau melapor ke SPBU tersebut untuk ditangani lebih lanjut," pungkasnya. (*) 


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال